Reporter ; Hamzah
Abuya : “Beberapa kali kami ke Alun-Alun tetap enggak boleh. Ini kan gila bupati kita ini, bisa dibayangkan sampai jam 03.00 WIB dinihari, belum dibolehin, saya tanyakan dasarnya apa?
Helikopter yang ditumpanginya ditolak mendarat di Alun-Alun oleh Bupati Pandeglang Irna Narulita ketika hendak bersilaturahmi padanya(16/3) |
Banten (policewatch.news),-Beda dengan Capres petahana yang dapat fasilitas gratis dari
negara dan bebas berkunjung ke mana saja. Lagi-lagi, perlakuan diskriminatif
dialami oleh Calon Presiden 02 H Prabowo Subianto.
Helikopter yang ditumpanginya ditolak mendarat di Alun-Alun
oleh Bupati Pandeglang Irna Narulita ketika hendak bersilaturahmi dengan ulama
kharismatik Abuya Murtadho, Cidahu Pandeglang, Sabtu (16/3) kemarin.
Pantang menyerah mantan Danjen Kopassus ini menempuh jalan
darat untuk sowan ke Ponpes ulama kharismatik ini.
Capres 02 ini memutuskan mendarat terlebih dahulu di
Lapangan Boru, Kecamatan Curug, Kota Serang. Baru kemudian menempuh jalur darat
mengunjungi kediaman Abuya Murtadho.
Perlakuan diskriminatif tersebut membuat tokoh masyarakat
Banten berang dan mengecam tindakan Bupati Pandeglang.
Begitupun Abuya
Murtadho turut bersuara lantang.
“Apa dasar mereka melarang Pak Prabowo datang ke sini.
Beliau sudah berulang-ulang ingin ke sini dengan berbagai cara tapi dipotong
untuk ketemu saya,” kata Abuya seusai bertemu Prabowo.
Ulama sepuh ini lantas mengingatkan Bupati Pandeglang Irna
Narulita, Alun-Alun itu bukan miliknya tetapi punya rakyat. Semuanya boleh
menggunakan fasilitas itu jika membutuhkan.
“Bisa dibayangkan beliau helikopternya mau mendarat
dilarang, apa dasarnya? Itu Alun-Alun saya (rakyat),” geramnya.
Karena larangan itu, pihak Ponpes sempat mencari lokasi yang
tepat agar Prabowo bisa mendarat di Pandeglang. Hingga pukul 02.00 WIB Ponpes
melakukan survei namun tidak ada lokasi yang sesuai.
“Beberapa kali kami ke Alun-Alun tetap enggak boleh. Ini kan
gila bupati kita ini, bisa dibayangkan sampai jam 03.00 WIB dinihari, belum
dibolehin, saya tanyakan dasarnya apa?,” sambungnya.
Sementara itu, kedatangan calon presiden nomor urut 02 di
Ponpes Abuya Murtadho mendapat sambungan hangat dari masyarakat. Selain ulama
dan santri, masyarakat sekitar bahkan rela menunggu hingga 10 jam untuk bisa
berjumpa dengan Capres pilihan ijtima’ ulama ini.
disambut dengan pekik takbir oleh ulama, santri dan masyarakat yang hadir. “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar,” saat Prabowo berada di pesantern Abuya Murtadho |
Dihadapan para ulama dan masyarakat yang hadir, Prabowo menyatakan
akan tunduk kepada rakyat jika terpilih nanti. Prabowo juga akan membantu
membesarkan pondok pesantren dan madrasah.
“Saya di mana-mana bersaksi. Apalagi ini dihadapan para
ulama besar, saya akan tunduk kepada kehendak rakyat. Demi Allah saya akan patuh
kepada rakyat Indonesia,” katanya.
Ucapan Capres 02 ini langsung disambut dengan pekik takbir
oleh ulama, santri dan masyarakat yang hadir. “Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Allahu Akbar,”.
Disisi lain, dalam pernyataannya Kepala Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Pandeglang, Asep Rahmat beralasan menolak helikopter yang membawa
Prabowo berlabuh di Alun-Alun Pandeglang, lantaran belum menerima surat
permohonan tertulis, hanya lisan.
“Kita instansi pemerintah, jika ada surat nanti ada
disposisi. Prosedurnya kan begitu,” dalihnya