Reporter : IRFAN
surat suara sudah tercoblos di malaysia |
Jakarta (POLICEWATCH.NEWS) - Nama Davin Kirana menjadi
perbincangan hari ini setelah adanya video yang viral soal surat suara di Malaysia, Nama Davin Kirana diduga
dalam surat suara di Malaysia sudah tercoblos, Sebelumnya akun Facebook Media Informasi Prabowo memposting
video penggerebekan surat
suara tercoblos Kamis,11/04
Seorang pria mereka saat menemukan sejumlah plastik dan
karung yang berisi surat suara yang diduga sudah tercoblos di Selangor,
Malaysia.
Surat suara tersebut berada di sebuah ruyko kosong di Bandar Baru Bangi Selangor, Malaysia
Surat suara yang ditemukan sudah tercoblos untuk calon
Presiden nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin, Tak hanya presiden, surat
suara juga sudah tercoblos untuk satu caleg dari Partai Nasdem nomor
urut 02
"Kita sudah melakukan penggerebekan di Bandar Baru
Bangi di Universiti tempatnya. Barang-barang sudah dicoblos. Di Malaysia selangor. Sudah
dicoblos 01, Partai Nasdem nomor 5, calegnya nomor urut 3 namanya Ahmad,"
kata pria di video
Pria itu meminta KPU untuk segera membatalkan urusan tentang
DPL Malaysia.
"Kami harap KPU Indonesia membatalkan semua urusan
tentang DPL Malaysia dari hari ini sampai tgl 14. Kalau tidak kami akan duduki
KBRI," lanjutnya, Dia mengatakan ada sekitar 57 kantong hitam di tempat
tersebut.
"Ada sekitar 57 kantong hitam. Di kedai kosong di
Bandar Baru Bangi, Taman Universiti Bangi, Selangor, Malaysia," tukasnya.
Komisioner KPU Ilham Saputra mengatakan, KPU tengah
mengonfirmasi peristiwa tersebut.
"Kami sedang mengonfirmasi apa yang sedang terjadi dan meminta pihak PPLN untuk mengecek terlebih dahulu. Jadi tunggu konfirmasi KPU," kata Ilham saat dikonfirmasi, Kamis (11/4/2019).
Ia menambahkan belum bisa mengambil langkah karena belum
mengetahui kronologi insiden itu.
"Kami pecat sesuai dengan temuan-temuan dan kami
kemudian serahkan kepada DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu) gitu.
Atau kita menunggu rekomendasi Bawaslu terkait kejadian tersebut," ujar
Ilham.
DPP Partai Nasdem menyatakan tengah mencari tahu kebenaran
video pencoblosan surat
suara di Malaysia atas
sejumlah calegnya, yang viral di media sosial.
"Kami juga baru mendengar informasinya, dan kami sedang
mencari informasi lebih dalam apa yang sedang terjadi," kata Ketua DPP
Nasdem Willy Aditya dihubungi di Jakarta, Kamis (11/4/2019)
Willy mengatakan Nasdem menjunjung tinggi prinsip-prinsip
jujur dan adil dalam pemilu. Nasdem telah mengutus Ketua Nasdem di Malaysia, yakni Teuku Adnan
untuk meninjau lokasi video itu diambil.
Lalu siapa Davin Kirana ?
Rusdi Kirana dan Davin Kirana |
Davin Kirana merupakan pria berusia 22 tahun, Davin Kirana adalah anak sulung dari bos Lion Air, Rusdi Kirana, yang kini menjabat sebagai Dubes RI di Malaysia.
Davin Kirana memilih karirnya sendiri untuk menjadi caleg DPR dari Partai Nasdem untuk Dapil Jakarta II yang meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu
"Kayaknya iya, sih, itu putranya Pak Rusdi Kirana," kata Sekjen Partai Nasdem Johny F Plate seperti dikutip dari Warta Kota
Menurut Johnny, Davin Kirana merupakan
generasi milenial.
"Ya politisi kan siapa saja boleh asal memenuhi syarat.
Kalau lihat di CV sepertinya iya anaknya Pak Rusdi. Kan ini generasi milenial,
ya," ucapnya.
Minta Rusdi Dicopot
Direktur Hubungan Luar Negeri Badan Pemenangan Nasional
(BPN) Prabowo-Sandiaga, Irawan Ronodipuro meminta Dubes RI untuk Malaysia, Rusdi Kirana,
dicopot dari jabatannya.
Hal tersebut merespons adanya temuan surat suara tercoblos
di Malaysia.
Dengan adanya temuan surat suara tercoblos di Malaysia, mengindikasikan adanya kecurangan dalam Pemilu 2019
"Terkait adanya temuan dan bukti video yang memperlihatkan bahwa surat suara pemilu yang telah tercoblos untuk pasangan capres 01 dan untuk caleg dari parpol tertentu itu telah memperlihatkan bahwa kecurangan pemilu telah terlihat," ungkap Irawan seperti dikutip dalam siaran pers BPN, Kamis (11/4/2019).
Ia meminta kepada presiden untuk mencopot duta besar
Indonesia untuk Malaysia,
Rusdi Kirana.
Karena menurutnya kejadian tersebut terjadi di Malaysia
tempat Rusdi Kirana bertugas.
Kejadian tersebut juga membuat Indonesia malu di mata dunia internasional karena tidak bisa menyelenggarakan Pemilu dengan baik.
"Kami meminta Presiden menarik Dubes RI untuk Malaysia, karena itu
memalukan," katanya.
Sebelumnya beredar sebuah video yang menunjukkan tumpukan
puluhan kantong warna hitam berisi surat suara Pemilu
2019 sudah tercoblos dalam ruangan kosong sebuah ruko, kawasan Bandar Baru
Bangi, Taman Universiti Bangi, Selangor, Malaysia.
Nampak sekitar 57 kantong hitam dibariskan rapi pada sudut
ruangan.
Ditunjukkan dalam video, surat suara pemilihan
Presiden sudah tercoblos untuk paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf,
sedangkan surat suara DPR
RI tercoblos untuk caleg Partai Nasdem nomor urut 3 atas nama Ahmad.
Nama Ahmad sendiri terdaftar sebagai caleg DPR RI daerah
pemilihan DKI Jakarta II.
Anggota Bawaslu RI Fritz Edward Siregar benarkan ada surat suara Pemilu
2019 yang sudah tercoblos di Selangor, Malaysia.
Fritz mengatakan kecurangan tersebut ditemukan oleh Panitia
Pengawas Pemilu Luar Negeri di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Bener, Panwaslu LN Kuala Lumpur sebagai penemu,"
kata Fritz saat dikonfirmasi, Kamis (11/4/2019).
"Jelas ada kegiatan yang TSM (terstruktur, sistematis, dan masif) dalam kegiatan ini. Terbukti PPLN (Panitia Pemilihan luar Negeri) tidak melaksanakan tugas dengan benar," imbuhnya.
Atas kasus tersebut, Bawaslu RI meminta KPU RI segera
menghentikan sementara segala kegiatan pemungutan suara di seluruh
wilayah Malaysia hingga
kasus ini terang-benderang.
Bawaslu juga meminta KPU melakukan evaluasi kerja khususnya
kepada PPLN Kuala Lumpur.
"Kami akan meminta KPU menghentikan pemungutan suara di
seluruh Malaysia sampai
semua jelas," tegas Fritz.
Respons Bawaslu
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, nanti malam akan
memberikan putusan hasil temuan terkait kabar surat suara Pemilu
2019 yang sudah tercoblos di Malaysia.
Ketua Bawaslu RI Abhan menjelaskan pihaknya saat ini sedang
mengumpulkan berbagai dokumen, alat dan data pengawasan dari Panitia Pengawas
Pemilu (Panwaslu) di Malaysia.
Usai terkumpul seluruhnya, Bawaslu kemudian akan membahasnya
dalam rapat pleno. Setelah itu, mereka akan berkirim surat ke KPU RI
menyampaikan rekomendasi tersebut.
"Kita lihat dulu fakta-faktanya siapa yang melakukan
dan apa modusnya, tapi tindakan kami saat ini kami sedang mengumpulkan data
dokumen bukti-bukti hasil pengawasan sistem kami di Malaysia," kata Abhan di
Kantor KPK RI, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2019).
"Sore atau malam nanti ada keputusan kami, tindakan apa
yang harus kami keluarkan, serta rekomendasi kami untuk KPU, nanti ada,"
jelas dia.
Sementara itu, Anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja menjelaskan, persoalan yang akan diteliti ialah terkait keaslian surat suara tersebut. Apakah memang resmi surat suara dari KPU atau bukan. Selain itu, mereka juga akan menelusuri dimana lokasi tepatnya.
Sebab video yang beredar di platform pesan singkat Whatsapp,
bukan hanya satu. Melainkan lebih dari tiga video.
"Harus diteliti surat
suaranya asli atau tidak, apakah memang surat suara dari KPU
atau bukan, kemudian di mana kejadiannya. Kan ada beberapa video, ada yang lagi
nyoblos, itu dari pengawas yang sama atau tidak atau yang berbeda," terang
Bagja.
Sebelumnya beredar sebuah video yang memperlihatkan tumpukan
puluhan kantong warna hitam berisi surat suara Pemilu 2019 sudah tercoblos
dalam ruangan kosong sebuah ruko, kawasan Bandar Baru Bangi, Taman Universiti
Bangi, Selangor, Malaysia.
Sekiranya ada 57 kantong hitam dibariskan rapi pada sudut
ruangan.
Ditunjukkan dalam video, surat suara pemilihan
Presiden sudah tercoblos untuk paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf,
sedangkan surat suara DPR
RI tercoblos untuk caleg Partai Nasdem nomor urut 3 atas nama Ahmad.
Kemudian pada video lainnya, surat suara sudah
dicoblos untuk paslon yang sama yakni Jokowi-Ma'ruf.
Sedangkan, pada surat suara calon
anggota legislatif DPR RI, telah tercoblos caleg DPR RI Dapil DKI Jakarta II
dari Partai Nasdem nomor urut 3 bernama Achmad dan nomor urut 2 Davin Kirana