![]() |
ilustrasi |
Tasikmalaya,(Policewatch news) -Fenomena yang masih kental
untuk meraih suara masyarakat demi memuluskan cita-cita seorang Caleg, adalah
serangan fajar.
Kata "Money Politic" yang akrab terdengar
ditelinga kita, memang hal itu yang masih menjadi andalan para kandidat caleg
untuk meraih suara masyarakat.
Menurut hasil survey di tengah2 masyarakat memang itu
masih terjadi,apalagi waktu malam hari menjelang keesokan hari pencoblosan,
yang akrab pula disebut "serangan fajar"itu fakta yang terjadi.
Praktik politik uang (money politics) dalam Pemilu Serentak
2019 naik drastis. Kondisi ini dipicu sistem pemilihan proporsional terbuka,
ditambah dengan bertambahnya aktor politik yang maju sebagai calon legislatif
(caleg) sehingga persaingan ketat pun terjadi
Di sisi lain, perhatian publik dan media massa dalam pemilu serentak ini lebih banyak tersedot pada perhelatan pemilihan presiden (pilpres) sehingga pertarungan di tingkat bawah dalam kontestasi pemilihan legislatif (pileg) diperkirakan semakin brutal.
“Karena 2019 kita masih memakai open list proprotional system, praktik politik uang menjadi new normal, normalitas baru karena mekanismenya masih sama,”
Di sisi lain, perhatian publik dan media massa dalam pemilu serentak ini lebih banyak tersedot pada perhelatan pemilihan presiden (pilpres) sehingga pertarungan di tingkat bawah dalam kontestasi pemilihan legislatif (pileg) diperkirakan semakin brutal.
“Karena 2019 kita masih memakai open list proprotional system, praktik politik uang menjadi new normal, normalitas baru karena mekanismenya masih sama,”
Ada beberapa tokoh masyarakat yang sempat kami wawancarai,
beliau mengatakan, kalau para caleg masih membiasakan membujuk masyarakat
dengan amplop untuk memilih caleg tertentu, bagai mana nasib negeri
ini,ungkapnya.1/5/19 .(Yat's Biro Tasikmalaya.