Mungkin Hati Mereka Tersentuh " Anak-Anak Pelajar SMK,STM, Bahkan Kelas 1 SMP " Ikut Demo Tolak RKUHP".

/ 25 September 2019 / 9/25/2019 04:55:00 PM

Reporter : MRI /Tim
Koordinator Nasional Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak  ( TRC PA) Rusmini Supriadi ( NAUMI)  

Jakarta , POLICEWATCH,- Koordinator Nasional Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak  ( TRC PA) Rusmini Supriadi ( NAUMI)  Melalui  Pesan singkat Whatsap kepada redaksi  MPW, memberi komentar dan pendapat, terkait keikutsertaan anak-anak pelajar yang  turun ke jalan untuk Demo, 25/09

Saya tidak bisa menyalahkan pelajar yang ikut turun ke jalan bergabung dengan kakak-kakak nya para mahasiswa, mungkin hati mereka tersentuh, melihat situasi  dan gerakan kakak - kakak nya,selama tidak Anarkis , papar Naumi

Jangan tanya KPAI kemana...? 
Demo ini gak ada uang nya untuk sebuah statmen apapun, majulah addik-adik selama tujuan kalian murni menjalankan perjuangan tanpa bayaran, Tapi ingat jaga Amannya situasi ,Pungkasnya 

Di tengah aksi mahasiswa terkait revisi undang-undang, beberapa pelajar terlihat di tengah aksi mahasiswa tersebut. Namun video yang viral tersebut belum diketahui kapan dan dimana terjadinya.
Aksi para remaja berpakaian seragam putih ab-abu itu dengan semangatnya berlarian bak tawuran  yang sering terjadi.

Beberapa pelajar juga ada yang membawa bendera yang membuat kagum para mahasiswa di sekitarnya.

"Anak STM : Kak kalian yang orasi yah
Mahasiswa : Oke siap, terus kalian ?
Anak STM : "Kami yg bagian eksekusi kak"!," tulis keterangan video akun @VinoAndrean17 di twitter.

Anak STM : Kak kalian yang orasi yah
Mahasiswa : Oke siap, terus kalian ?
Anak STM : "Kami yg bagian eksekusi kak"!#TrisaktiTurunLagi pic.twitter.com/IoZw3qy5iO

Aksi para pelajar tersebut justru menuai decak kagum netizen. Banyak yang menikai aksi pelajar tersebut justru seperti aksi tawuran dibanding aksi demonstrasi.
"Coba anak smk/sma yang suka tawur d alokasikan menuju gdung dpr...biar naluri tawuranya tersalurkan dengan benar..," tulis komentar @AvipMohamad.
"Biasanya liat anak stm tawur tu sebel bnget..nggak tahu knp yg ini gua suka banget...," tulis komentar @hasfuad

Pelajar berseragam pramuka berwarna cokelat yang tengah menuju Gedung DPR/MPR, Jakarta dibawa ke Mapolres Jakarta Barat untuk diperiksa.
Sementara itu Puluhan pelajar berseragam pramuka berwarna cokelat yang tengah menuju Gedung DPR/MPR, Jakarta dibawa ke Mapolres Jakarta Barat untuk diperiksa. Ada empat orang yang diduga alumni dan mengoordinasikan para pelajar.

mulanya mereka melintas di depan Mapolres Jakarta Barat sekitar pukul 14.45 WIB. Mereka menumpang dua mobil pikap menuju arah Gedung DPR.

Di antara mereka juga ada yang berjalan kaki seraya menyanyikan lagu 
Indonesia Raya.

Petugas lalu mendekati mereka. Ketika didekati aparat, massa langsung berhamburan ke arah jalan tol. Aparat menyerukan agar pelajar tak takut dan mengikuti arahan.

Setelah itu, petugas menggiring mereka ke Mapolres Jakarta Barat untuk diperiksa. Para pelajar diminta berdiri untuk menyebutkan asal sekolah masing-masing.

Jumlah mereka sekitar 60 orang. Ada satu pelajar yang tubuhnya lebih kecil dibanding yang lain. Dia mengaku masih duduk di kelas 1 SMP.

Selain pelajar juga didapati empat orang pria yang diduga alumni atau koordinator para pelajar. Mereka diperiksa terpisah oleh kepolisian.

Aparat kemudian mendata dan memeriksa tas mereka. Ditemukan sejumlah poster karton, salah satunya bertuliskan "Dewan Pembunuh Rakyat #TolakRKUHP".

Salah satu pelajar mengaku saat ini tengah menghadapi ujian sehingga bisa pulang lebih cepat. Selepas ujian lantas menuju Gedung DPR/MPR.

Sejauh ini, ratusan mahasiswa berdatangan ke Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (25/9). Mereka datang ke depan Gedung DPR sejak pagi pukul 09.45 WIB.

Mereka lalu diamankan petugas. Para pelajar diminta jongkok dan diperiksa oleh petugas.
 Pemusatan massa tidak hanya berada di depan, tetapi juga di belakang Gedung DPR. Bentrok terjadi antara aparat dengan mereka yang memakai baju seragam sekolah.
Massa melakukan aksi bakar-bakaran di depan pintu masuk pejalan kaki di sisi belakang kompleks parlemen Senayan itu.

Tak ada spanduk berisi tuntutan aksi. Massa aksi tidak mengenakan almamater. Tak ada bendera dalam aksi tersebut. Lalu lintas di sekitar lokasi pun lumpuh.

Polisi lantas berupaya membubarkan mereka. Gas air mata ditembakkan ke arah massa.

Komentar Anda

Berita Terkini