Reporter : MRI /Tim
Koordinator Nasional Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak ( TRC PA) Rusmini Supriadi ( NAUMI) |
Jakarta , POLICEWATCH,- Koordinator Nasional Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak ( TRC PA) Rusmini Supriadi ( NAUMI) Melalui Pesan singkat Whatsap kepada redaksi MPW, memberi komentar dan pendapat, terkait keikutsertaan anak-anak pelajar yang turun ke jalan untuk Demo, 25/09
Saya tidak bisa menyalahkan pelajar yang ikut turun ke jalan bergabung dengan kakak-kakak nya para mahasiswa, mungkin hati mereka tersentuh, melihat situasi dan gerakan kakak - kakak nya,selama tidak Anarkis , papar Naumi
Jangan tanya KPAI kemana...?
Demo ini gak ada uang nya untuk sebuah statmen apapun, majulah addik-adik selama tujuan kalian murni menjalankan perjuangan tanpa bayaran, Tapi ingat jaga Amannya situasi ,Pungkasnya
Di tengah aksi mahasiswa terkait revisi undang-undang,
beberapa pelajar terlihat di tengah aksi mahasiswa tersebut. Namun video yang
viral tersebut belum diketahui kapan dan dimana terjadinya.
Aksi para remaja berpakaian seragam putih ab-abu itu dengan
semangatnya berlarian bak tawuran yang
sering terjadi.
Beberapa pelajar juga ada yang membawa bendera yang membuat
kagum para mahasiswa di sekitarnya.
"Anak STM : Kak kalian yang orasi yah
Mahasiswa : Oke siap, terus kalian ?
Anak STM : "Kami yg bagian eksekusi kak"!," tulis keterangan video akun @VinoAndrean17 di twitter.
Mahasiswa : Oke siap, terus kalian ?
Anak STM : "Kami yg bagian eksekusi kak"!," tulis keterangan video akun @VinoAndrean17 di twitter.
Anak STM : Kak kalian yang orasi yah
Mahasiswa : Oke siap, terus kalian ?
Anak STM : "Kami yg bagian eksekusi kak"!#TrisaktiTurunLagi pic.twitter.com/IoZw3qy5iO
Mahasiswa : Oke siap, terus kalian ?
Anak STM : "Kami yg bagian eksekusi kak"!#TrisaktiTurunLagi pic.twitter.com/IoZw3qy5iO
Aksi para pelajar tersebut justru menuai decak kagum
netizen. Banyak yang menikai aksi pelajar tersebut justru seperti aksi tawuran
dibanding aksi demonstrasi.
"Coba anak smk/sma yang suka tawur d alokasikan menuju
gdung dpr...biar naluri tawuranya tersalurkan dengan benar..," tulis
komentar @AvipMohamad.
"Biasanya liat anak stm tawur tu sebel bnget..nggak
tahu knp yg ini gua suka banget...," tulis komentar @hasfuad
Pelajar berseragam pramuka berwarna cokelat yang tengah menuju Gedung DPR/MPR, Jakarta dibawa ke Mapolres Jakarta Barat untuk diperiksa. |
Sementara itu Puluhan pelajar berseragam
pramuka berwarna cokelat yang tengah menuju Gedung DPR/MPR, Jakarta dibawa
ke Mapolres Jakarta Barat untuk diperiksa. Ada empat orang yang diduga alumni
dan mengoordinasikan para pelajar.
mulanya mereka melintas di depan Mapolres Jakarta Barat sekitar pukul 14.45 WIB. Mereka menumpang dua mobil pikap menuju arah Gedung DPR.
Di antara mereka juga ada yang berjalan kaki seraya menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Petugas lalu mendekati mereka. Ketika didekati aparat, massa langsung berhamburan ke arah jalan tol. Aparat menyerukan agar pelajar tak takut dan mengikuti arahan.
Setelah itu, petugas menggiring mereka ke Mapolres Jakarta Barat untuk diperiksa. Para pelajar diminta berdiri untuk menyebutkan asal sekolah masing-masing.
mulanya mereka melintas di depan Mapolres Jakarta Barat sekitar pukul 14.45 WIB. Mereka menumpang dua mobil pikap menuju arah Gedung DPR.
Di antara mereka juga ada yang berjalan kaki seraya menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Petugas lalu mendekati mereka. Ketika didekati aparat, massa langsung berhamburan ke arah jalan tol. Aparat menyerukan agar pelajar tak takut dan mengikuti arahan.
Setelah itu, petugas menggiring mereka ke Mapolres Jakarta Barat untuk diperiksa. Para pelajar diminta berdiri untuk menyebutkan asal sekolah masing-masing.
Jumlah mereka sekitar 60 orang. Ada satu pelajar yang tubuhnya lebih kecil
dibanding yang lain. Dia mengaku masih duduk di kelas 1 SMP.
Selain pelajar juga didapati empat orang pria yang diduga alumni atau koordinator para pelajar. Mereka diperiksa terpisah oleh kepolisian.
Aparat kemudian mendata dan memeriksa tas mereka. Ditemukan sejumlah poster karton, salah satunya bertuliskan "Dewan Pembunuh Rakyat #TolakRKUHP".
Salah satu pelajar mengaku saat ini tengah menghadapi ujian sehingga bisa pulang lebih cepat. Selepas ujian lantas menuju Gedung DPR/MPR.
Sejauh ini, ratusan mahasiswa berdatangan ke Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (25/9). Mereka datang ke depan Gedung DPR sejak pagi pukul 09.45 WIB.
Mereka lalu diamankan petugas. Para pelajar diminta jongkok dan diperiksa oleh petugas.
Selain pelajar juga didapati empat orang pria yang diduga alumni atau koordinator para pelajar. Mereka diperiksa terpisah oleh kepolisian.
Aparat kemudian mendata dan memeriksa tas mereka. Ditemukan sejumlah poster karton, salah satunya bertuliskan "Dewan Pembunuh Rakyat #TolakRKUHP".
Salah satu pelajar mengaku saat ini tengah menghadapi ujian sehingga bisa pulang lebih cepat. Selepas ujian lantas menuju Gedung DPR/MPR.
Sejauh ini, ratusan mahasiswa berdatangan ke Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (25/9). Mereka datang ke depan Gedung DPR sejak pagi pukul 09.45 WIB.
Mereka lalu diamankan petugas. Para pelajar diminta jongkok dan diperiksa oleh petugas.
Pemusatan massa tidak hanya berada
di depan, tetapi juga di belakang Gedung DPR. Bentrok terjadi antara
aparat dengan mereka yang memakai baju seragam sekolah.
Massa melakukan aksi bakar-bakaran di depan pintu masuk pejalan kaki di sisi belakang kompleks parlemen Senayan itu.
Tak ada spanduk berisi tuntutan aksi. Massa aksi tidak mengenakan almamater. Tak ada bendera dalam aksi tersebut. Lalu lintas di sekitar lokasi pun lumpuh.
Polisi lantas berupaya membubarkan mereka. Gas air mata ditembakkan ke arah massa.
Massa melakukan aksi bakar-bakaran di depan pintu masuk pejalan kaki di sisi belakang kompleks parlemen Senayan itu.
Tak ada spanduk berisi tuntutan aksi. Massa aksi tidak mengenakan almamater. Tak ada bendera dalam aksi tersebut. Lalu lintas di sekitar lokasi pun lumpuh.
Polisi lantas berupaya membubarkan mereka. Gas air mata ditembakkan ke arah massa.