Reporter : Taufiq.Sapta
Pagelaran Wayang Kulit dengan lakon Semar Mbangun Deso warga Srondol Wetan Semarang |
Semarang (PoliceWatch.News). Warga Kel. Srondol Wetan Banyumanik Semarang menyelenggarakan Pagelaran Wayang Kulit dalam rangka sedekah bumi Tasyakuran masyarakat Kelurahan Srondol Wetan yang digelar di Pelataran depan Perumahan Taman Setyabudi jalan sukun raya kel. Srondol Wetan, Kec. Bamnumanik Kota Semarang , Rabu ( 27/11/2019 ).
Dalam kegiatan tersebut di banjiri ribuan masyarakat banyumanik dan sekitarnya yang datang untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit tersebut dengan menghadirkan dalang yang sedang viral Ki Seno Nugroho dari Yogyakarta dengan menyajikan lakon Semar Mbangun Deso.
Darmono,Spt. selaku ketua panitia Pagelaran Wayang Kulit , mengucapkan terima kasihnya kepada warga srondol wetan sehingga dapat terlaksanakannya kegiatan tersebut sehebat ini Menurutnya pagelaran wayang kulit kali ini merupakan pagelaran yang istimewa karena baru 13 tahun menggelar acara ini, tidak seperti di kelurahan kelurahan lain. Kelebihan kami kali ini dapat mendatangkan dalang Ki Seno Nugroho yang saat ini sedang viral, namun kekurangan kami dalam meminta partisipasi warga sedikit ada pemaksaan,” pungkasnya.
Camat Banyumanik Mardiyono, saat memberikan sambutan. Foto :. Taufiq. Sapta |
Oleh karena itu mari kita jaga bersama sama untuk tahun tahun yang akan datang dapat kita tingkatkan dalam rangka memberdauakan menuju kesejhteraan bersama di kelurahan kita tercinta. Apabila ada kekurangannya kami mohon maaf,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama H. Anang Budi Utomo yang mewakili Ketua DPRD Kota Semarang yang berhalangan hadir mengungkapkan kesenian wayang kulit yang merupakan kebudayaan yang sudah di akui oleh Unesco sebagai hak kebudayaan intelektual bagi bangsa Indonesia sejak 2 Nopember 2003 ditetapkan sebagai Hari Wayang Dunia,” paparnya.
Menurutnya untuk yang nasional di Indonesia baru di peringati 7 Nopember 2019 inididasarkan pada Keppres No 30 Tahun 2018 pada 11 Nopember 2018.
“ Dunia saja sudah meng aduluhung kan budaya masyarakat kita sendiri, untuk itu kami sangat mengapresiasi walaupun sudah 13 tahun baru di adakan oleh masyarakat Srondol wetan. Kami
sangat bangga bisa mewujudkan pagelaran wayang kulit dengan panggung sebegitu megah dengan penonton yang sangat banyak,” ujar Anang.
para tamu undangan pagelaran wayang kulit
|
Menurutnya yang jelas di Kota Semarang penyelenggaraan wayang kulit, hampir semua kelurahan menyelenggaraakan . di Kecamatan palig tidak setahun dua kali. Kami berharap kesenian wayang kulit tidak hanya sebagai tontonan tetapi juga sebagai tuntunan untuk kita semua,” pungkasnya.
Selanjutnya Camat Banyumanik Mardiyono mengatakan bahwa kegiatan pagellaran Wayag kulit ini merupakan kegiatan yang selalu kita uri uri ( lestarikan) harapannya prosesi ini adalah prosesi bagaimnana kita bisa bergerak bersama , kalau kita sudah bergerak bersama tanpa memandang dari mana asal bapak ibu semuanya,” Ucapnya.
Mardiyono menambahkan, ini merupakan wujud syukur kita semua warga kecamatan banyumanik umumnya dan warga srondol wetan khususnya, ada beberapa yang perlu saya sampaikan bahwa yang pertama kita harus bangga sebagai warga kota semarang, yang kedua bagaimana kita bisa menciptakan suasana yang kondusif di temapatnya masing masing, lalu yang ketiga dari program program pemenrintah kota semarang sudah sampai tataran, karena berbagai penghargaan sudah di raih oleh Walikota kita Bapak Hendrar Prihadi SE,MM kemudian yang terakhir, Bapak Hendrar Prihadi SE.MM meraih Walikota ter inovatif bisa mengubah kota semarang menjadi yang luar biasa. Mudah mudahan untuk tahun 2020 pak lurah srondol wetan Ali Akbar Masdiq,S.Sos. MA bisa menganggarkan untuk acara Pergelaran wayang kulit ini melalui musrenbang,” pungkasnya.
Usai sambutan Camat Banyumanik Semarang dilanjutkan penyerahan wayang kulit Semar dari H. Anang Budi Utomo selaku ketua Pepadi untuk di serahkan kepada dalang Ki Seno Nugroho untuk memainkan lakon Semar Mbangun Deso. Kegiatan wayang kulit tersebut berakhir sampai pukul 04.00 pagi.