DOK : MPW |
Policewatch, Labuhanbatu Raya,- Wartawan yang tergabung diAliansi wartawan Labuhanbatu Selatan mengadakan aksi demo dimulai didepan pintu gerbang keluar masuk Kantor Bupati Labuhanbatu Selatan, Sehingga ratusan wartawan yang berunjuk rasa perihal tentang dugaan korupsi dana publikasi tahun anggaran 2018 - 2019 yang dilakukan oleh oknum Sekdakab Labusel yaitu Zulkifli tertahan ada beberapa jam didepan gerbang masuk oleh jajaran Satpolsek Kota Pinang, Satpolsek Torgamba dan Satpolsek lainnya juga dari Satuan Makoramil Kota Pinang, Satpol PP Labusel terlibat didalam penjagaan aksi demo tersebut. para pengunjuk rasa melakukan orasinya tepat didepan gerbang keluar masuk kantor Bupati Labusel, dikarenakan para wartawan yang berunjuk rasa tidak dibenarkan langsung masuk kekantor Bupati Labusel oleh jajaran kepolisian dan Satpol PP yang sedang berjaga.Senin (10/2/2020), pagi jam 10.00 wib hingga sore jam 15.35 wib.
Seluruh insan pers dan LSM yang tergabung didalam Aliansi wartawan dan LSM se kabupaten Labuhanbatu Selatan mengadakan aksi demo tersebut secara sportif tanpa anarkis atau arogan. Namun Sekdakab Labusel Zulkifli tak kunjung datang untuk menemui para wartawan yang sedang berunjuk rasa, ironinya Kapolsek Kota Pinang Kompol. D. Ginting didampingi oleh Kasatpol PP, Kompol D. Ginting menyampaikan kepada seluruh Aliansi wartawan Labusel bahwa Sekdakab Labusel tidak ada ditempat, karena ada acara diwilayah Kecamatan Sei Kanan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Hal penyampaian tersebut juga diduga bermuatan kebohongan terhadap wartawan yang sedang aksi demo, dikarenakan ada juga wartawan yang sedang meliput di wilayah Sei Kanan tidak ada melihat zulkifli Dan beliau telah memastikan bahwa Sekdakab Labusel yaitu Zulkifli tidak ada diSei Kanan.
Karena sudah berjam jam menunggu, Namun Sekdakab Labusel Zulkifli tak kunjung datang untuk menemui para wartawan yang sedang berunjuk rasa, maka Aliansi wartawan Labusel yang sedang demo memutuskan untuk masuk keruang gedung sekdakab Labusel. Namun Sekdakab Labusel Zulkifli tidak juga keluar untuk menemui para pendemo untuk menjelaskan kemana saja beliau alirkan dan publikasi anggaran tahun 2018 - 2019. Sebab jumlah nilai rupiahnya cukup fantastis sehingga diduga Sekdakab Labusel Zulkifli enggan untuk bertemu dengan para wartawan yang sedang berunjuk rasa.
Setelah cukup lama para wartawan yang berunjuk rasa tidak bisa bertemu dengan Sekdakab Labusel yaitu Zulkifli, maka pengunjuk rasa memutuskan untuk meneruskan aksinya kedepan Kantor DPRD kabupaten Labuhanbatu Selatan untuk dapat bertemu oleh wakil Rakyat yang duduk diDewan. Adapun tuntutan daripada Aliansi wartawan dan LSM Labusel adalah perihal menuntut hak-hak wartawan tentang dana publikasi tahun anggaran 2018 – 2019 yang tidak direalisasikan sama sekali. Padahal anggaran dan publikasi tersebut nilainya mencapai milliyaran rupiah. Aksi demo aliansi wartawan dan LSM tersebut dikoordinir oleh P. Pulungan sebagai koordinator aksi dan sebagai orator Aksi diantaranya, D. Harahap, C. Nasution, J. A. Barus, SH, dan NHB. Batu Bara.
Setelah para aksi demo bertemu dengan salah seorang ketua DPRD Labusel maka orator aksi menyampaikan adanya dugaan penyelewengan anggaran dana publikasi tahun anggaran 2018 - 2019 yang berjumlah milliyaran rupiah tersebut tidak tersalur kepada wartawan dan LSM dan juga agar Sekdakab Labuhanbatu Selatan, yaitu Zulkifli agar segera ditindak dan secepatnya diRDPkan DPRD diruang rapat Dewan Labusel. Ketua DPRD Labuhanbatu Selatan dari fraksi partai PDIP menyampaikan kepada seluruh aksi demo akan segera memanggil sekdakab Labusel dan secepatnya di RDP kan diruang rapat DPRD Labusel agar permasalahan ini cepat selesai.
Pewarta ; Ali Usman