DOK : MPW |
Tegal, Jateng, POLICEWATCH,- Wali Kota
Tegal, Jawa Tengah, Dedy Yon Supriyono memerintahkan blokade 49 titik akses
jalan protokol dalam kota dan penghubung jalan antarkampung. Blokade dilakukan
sejak pemkot memutuskan karantina lokal (local lockdown) mencegah
penyebaran virus
corona, dimulai pada 30 Maret 2020.
Blokade dilakukan dengan merintangi jalan menggunakan beton jenis movable
concrete barrier (MBC). Penutupan jalan dilakukan terhadap ruas penghubung
antarkampung yang berbatasan dengan kabupaten/kota lain.
"Kalau MBC beton ini panjangnya 1 meter, kita
membutuhkan emisi ini butuh 500 meter buat menutup akses jalan perbatasan Kota Tegal," kata Dedy (26/3) malam.
Dedy menyatakan pemasangan beton pembatas itu sebagai untuk mencegah akses
warga keluar masuk, baik dari maupun menuju kota Tegal. Namun demikian, Yon
menjamin bahwa penutupan jalan itu tidak meliputi akses jalan provinsi dan
jalan nasional.
"Hanya orang Kota Tegal gak bisa keluar dari luar gak bisa
masuk Kota Tegal," kata Dedy.
Dedy menjelaskan bagi warga luar kota yang ingin memasuki Kota Tegal dengan
kebutuhan mendesak, harus melapor dan mendapatkan izin dari Gugus Tugas
Pengendalian Covid-19 Kota Tegal.
Nantinya, lanjut Dedy, mereka akan diperiksa dan di karantina selama 14 hari
terlebih dulu sebelum menjumpai sanak saudaranya di Tegal. Dedy menyatakan
mereka boleh memasuki Kota Tegal bila sudah dalam kondisi sehat.
"Utuk Karantina, Saya punya tiga Rumah Sakit. Satu di RS Kardinah, RS Harapan
Anda, lalu ada di RS Mitra," kata Dedy.
Selain itu, Dedy menyatakan saat ini status Kota Tegal sudah bergeser dari
status darurat siaga menjadi zona merah virus corona. Yon mengakui ada warga
Tegal yang baru pulang dari Abu Dhabi dan sudah dinyatakan positif terjangkit
virus corona.
"Kita harus serius dalam penanganan ini. Agar terhindar
dari bahaya," kata dia.
Dedy pun menegaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bulog terkait
persediaan stok bahan pangan untuk empat bulan ke depan saat masa lockdown.
"Kita melalui dinas sosial ada bantuan kepada masyarakat. Lalu APBD ada
dana darurat bencana yang bisa digunakan," kata dia.
Pewarta : Rifai