Kepala Desa Buah Batu, Asep Supriatna |
Kab. Bandung, Police Watch,- Ekonomi kreatif merupakan keharusan yang harus dilakukan ketika produk-produk dari luar terus membanjiri pasar kita.Tak terkecuali produk kuliner seperti fried chicken, pizza, hamburger, hot dog, sukiyaki dll dari berbagai negara.
Kesepakatan MEA, AFTA 2010 dan CAFTA 2020 yang ditandatangani pimpinan negara merupakan tantangan masyarakat untuk menyikapi berbagai hal menyangkut serbuan kuliner yang menerobos pasar kita. Terutama produk china yang sekarang mendominasi pasar Asean, dengan harga yang murah dan kualitas bersaing sedikit demi sedikit menguasai pasar dunia.
Imbasnya banyak pengusaha pribumi berubah haluan dari produsen menjadi importir .Kekuatan perekonomian dalam negeri semakin melemah tergantung produk asing.
Kepala Desa Buah Batu, Asep Supriatna mengerti betul situasi dan kondisi itu. 14/04/20
Menurutnya, sumberdaya alam melimpah dengan tatakelola yang baik bisa menghasilkan produk yang bermutu.
Setelah produk diproduksi kuasai pasar dari hulu ke hilir, Jangan lupa 4 driver utama : Pasar ,Pengeluaran , Pekerja dan Pengetahuan. Keempat driver itu memerlukan ; Need Best Segmentation, Innovation Engine secara berkesinambungan dan efektif.
Untuk menangkap Customer Needs bentuk tim formasi needs yang tangguh untuk membangun value yang proporsioinal.
“Didesa Buah Batu banyak home industri kuliner tradisional, yang rasanya sudah lekat dilidah masyarakat apalagi setiap hari minggu ada pasar tumpah di BBI .Jadi anatara produsen dan
konsumen sudah terjadi integrasi transaksi, Tinggal kita follow up dan kita perluas dengan market on
line “ Kata Kades pada MPW diruang kerjanya.
“ Hal ini seiring dengan program bupati dengan rencana membangun 1000 kampung unggulan.
Melihat demografi wilayah yang dekat kota Bandung terkenal dengan ‘Surga Kuliner’ rasa- rasanya Desa Buah Batu menjadi “Kampung Kuliner” bukan sebatas wacana ditunjang dengan potensi, sistem dan infrastruktur wilayah,” Jelas Asep Supriatna , Kepala Desa yang sudah menjabat kepemimpinan selama dua periode ini pada MPW. (Gun )