DOK : MPW |
Kabupaten Bandung,POLICE WATCH,-- “ Sep Kmh Dmang Manawi Aya Informasi Bilih Aya Nu Wegah
Ginjal Nu Ibu Bd Di ical, Kanggo Mayaran Sametan”, Kata-kata dalam sms itu masuk ke Hp
MPW (12/07) pukul 07.14 WIB.
Penasaran MPW menelpon balik ternyata bukan dari
yang punya masalah tapi sebatas ketakutan wartawan lain yang dilempar ke wartawan
MPW.
Tapi rekan wartawan itu memberikan nomer hp ibu tersebut, Alhamdulilah nyambung.Ternyata benar, Ibu yang menjual
ginjal itu benar-benar membutuhkan uang sebesar Rp 250 juta untuk melunasi
hutangnya yang jatuh tempo tanggal 25 Juli Kemarin.
Ibu itu berinisial I, Tahun 2001 dia guru
honor di SDN GN Ciparay tapi dikeluarkan karena menikah dengan Pria yang punya istri
adiknya Guru PNS masih di SD wilayah Ciparay tapi beda sekolah.
(Red.Masih melalui sambungan telepon seluler)Karena resah di
Ciparay, tahun 2007 ia pindah ke Pacet dan berlabuh di MI BA sebagai guru Honorer.
Tahun 2015, guru malang itu bertemu dengan Dedi dihalaman Kantor Bappeda Kabupaten
Bandung di Soreang. Dedi mengaku sebagai Wakil Kepala Bappeda dan menjanjikan dapat
memasukan ke Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) dengan imbalan sejumlah uang.”
Pada
Tahun 2015 , Saya ditawari menjadi PNS oleh Dedi (Yang mengaku pegawai BAPPEDA
Kabupaten Bandung, Red )
Melihat penampilan dan keluar dari kantor menuju mobil
mewah, saya menyangka bahwa dia pejabat didinas itu, Maka ketika ditawari menjadi PNS, saya
langsung menyanggupi meski dengan jumlah yang besar yang penting diterma sebagai PNS.
Namun
hari demi hari bulan ketemu bulan sampai dengan sekarang belum ada tanda-tanda
diterima. Ketika disusul kerumahnya daerah Cireungit. Orangnya raib entah kemana”, Jelasnya
panjang lebar .
Lantaran Biaya kangge lebet PNS biayana nambutan kaditu kadieu, ditambihan
rekan-rekan sesama guru nu artosna tos lebet,abdi tos lieur bade nutupanana nya kapaksa
kanggo mayaran sametan abdi
bade ngical Ginjal,” Kata I warga desa Pakutandang ini
melalui telepon selulernya pada wartawan MPW
Tidak itu saja ternyata ia juga terjebak menjadi calo PNS
melalui rayuan Dedi “ Sang Pegawai BAPPEDA”.
Melihat penampilan perlente dan membawa
mobil mewah, wanita muda ini percaya. Sehingga terjadi deal-deal yang
mengharuskan I mencari nasabah untuk menjadi PNS dengan imbalan 12-25 juta rupiah dan setor
langsung ke Dedi ataupun orang suruhannya.
Menurut I, korban kebanyakan warga desa Maruyung
Pacet. Namun yang dijanjikan tak kunjung-kunjung diangkat menjadi PNS malah ia
dikejar-kejar korban sedang Dedi warga Cireungit raib entah kemana (GUN)