DOK : MPW |
Tujuh Maklumat rakyat Garut Dalam Aksi Tolak RUU HIP
Garut,POLICEWATCH.NEWS,- Para tokoh Ulama , Pengasuh pesantren, Tokoh pendidikan dan para aktivis Garut berkumpul di gedung DPRD Garut, Tergabung dalam aksi menolak RUU HIP ( Rancangan undang –undang Haluan Idiologi Pancasila )yang bertajuk GARUT ANTI KOMUNIS .Kamis 25/6/2020
Gerakan Anti Komunis dalam maklumatnya “ Menghadapi dinamika Nasional Yang terjadi gerakan penolakan masyarakat terhadap RUU HIP karena dianggap membahayakan ideology Negara, Sebab kedalaman RUU HIP mempunyai tujuan untuk merubah pancasila menjadi Trisila, Ekasila, ( Gotong Royong )
Untuk itu kami rakyat Garut menyampaikan Maklumat sebagai berikut :
1. BATALKAN RUU HIP ( RANCANGAN UNDANG UNDANG HALUAN IDIOLOGI PANCASILA )
2. MENOLAK PENGGANTIAN NAMA RUU HIP DENGAN TUJUAN SAMA DENGAN RUU HGIP
3. MENDESAK APARAT PENEGAK HUKUM UNTUK MEMPROSES HUKUM FRAKSI-FRAKSI PENGUSUNG RUU HIP KARENA DIDUGA KUAT MELAKUKAN TINDAK PIDANA MAKAR TERHADAP IDIOLOGI NEGARA ( PANCASILA )
4. KEMBALI KE 4 PILAR KEBANGSAAN ( PANCASILA,UUD 1945, BHINEKA TUNGGAL IKA , DAN NKRI ).
5. BERSIHKAN SIMBOL DAN FAHAM KOMUNIS, MARXISME, DAN LENINNISME, DI BUMI PERTIWI
6. KEMBALIKAN FUNGSI TNI SEBAGAI GARDA TERDEPAN MENGAWAL PANCASILA
7. PUTUSKAN HUBUNGAN DIPLOMATIK DENGAN CHINA KARENA BERTENTANGAN DENGAN SEMANGAT PANCASILA , PULANGKAN TKA CHINA “
Para Wakil Pengunjuk rasa Diterima di Ruang Paripurna Gedung DPRD Kab Garut oleh masing masing Fraksi , Gerindra, PPP, Demokrat, PAN , Tidak hadir dalam ruang paripurna Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi FKB .
Diakhir Demo 12,00 Frakasi yang hadir semua sepakat dan menandatangani maklumat GARUT ANTI KOMUNIS dan berjanji akan melanjutkan aspirasi warga Garut sampai ke Pusat .
Dalam orasinya Pimpinan Aliansi Pembela Tauhid Garut ( APTG ) , KH.Abu Addien Syamsuddin Al Anshory, S.Pdi , yang akrab disapa abu addien “ Saya sampaian dengan tegas bahwa Menolak dengan tegas Faham Komunis dan Hidup di Indonesia , Bahwa Faham –faham radikal semacam ini akan menghancurkan sendi –sendi bergangsa dan bernegara “. ( DERA TAOPIK)