Menolak di Swab, Masyarakat Desa Seit meminta Sagas Covid-19 Kabupaten Buru untuk Pulang |
Buru, PoliceWatch.News,- Menolak di swab masyara Desa Seit meminta Satuan Petugas Corona Virus Disease 2019 ( Satgas Covid-19) Kabupaten Buru yang hendak mengambil Swab di Desa Seit, Kecamatan Teluk Kayeli, Kabupaten Buru, pada Selasa, (16/06/).
Kedatangan Satgas Covid-19 yang Kedua kalinya di Desa Seith untuk mengambil Swab, yang mana kunjungan pertama Minggu lalu, (Kamis, 10/06) untuk rapid tes terhadap 29 orang yang pernah kontak langsung dengan pasien positif Corona inisial HB tetapi hasil rapid tes 29 0rang di nyatakan Negatif.
Saat Satgas Covid-19 tiba di Desa Seith kurang lebih Pukul: 09.00 Wit. Suda ada beberapah masyarakat di pantai, kemudian Satgas Covid-19 Kabupaten Buru menuju rumah kades Seith untuk Singgah sejenak di rumah Kepala Desa Ismail Umasugi, Setelah itu kades yang juga Sebagai Ketua Gugus Tugas Desa bersama Mantri Desa Kisman Wally, menuju RT O3 untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa hendak di adakan kegiatan pengambilan Swab, Oleh Satgas Covid-19 Kabupaten di puskesmas Desa Seith.
Setibanya di lokasi Kades dan Kisman di hadang oleh warga dan di suruh Kembali menyampaikan kepada Satgas Covid-19 Kabupaten Buru untuk kembali pulang.
"Katong (Kita) seng (tidak ) mau di Swab, Karena Katong hasil rapid tes Negatif semuanya yang berjumlah 29 orang, terkecuali Katong Reaktif bole", ungkap masyarakat setempat yang tidak mau di sebutkan namanya.
Sementara mantri Kisman menyampaikan kepada masyarakat saya hanya diperintah untuk menginformasikan kalau ibu-ibu tidak mau ya sudah.
Turut hadir dalam rombongan tersebut Camat Teluk Kaiely (Muhammad Tan) dan kepala puskemas teluk Kaiely ada juga dua orang anggota polisi, salah satunya Babinkamtibmas Desa Seith yang bertugas sebagai pihak keamanan.
Di tempat yang terpisah Salah satu warga Desa Seith Ayub wally yang di wawancarai menyampaikan kepada media "Beta anak (anak saya) termasuk beta (saya) suda di rapit tes bersama 29 orang lainnya dan hasil nya Negatif (-) tidak ada yang reaktif lalu mau Swab Katong (kita) lai bikin apa, memangnya Katong (kita) ini mau di jadikan kelinci percobaan. Walapun Katong orang Desa tapi Katong tidak sebodoh seperti itu". Ungkapnya
Pasien inisial HB yang di nyatakan positif Covid 19 asal Desa Seith, orang tuanya yang bernama La Buja menjelaskan kepada media ini di rumahnya.
"Beta (saya) Heran dengan virus Covid-19 virus ini menular, kanapa Beta Makan satu piring, minum satu gelas, dengan Beta (Anak) tapi Katong (kita) tidak tertular akan penyakit Covid. karna beta (saya) juga suda rapid tes tapi Beta (saya) hasil Negatif. Jadi menurut Beta (saya) penyakit ini parlente, nyatanya Beta sama keluarga Masi hidup sampai sekarang, dan mati itu kuasa Allah", tutur La Buja
Lebih lanjut menurut La Buja "Saya sudah sampaikan buat Camat Teluk Kayeli dan Kades Seith kalau beta (saya) dengar informasi dari anak saya lewat telefon yang saat ini berada di tempat karantina bahwa di saat pengambilan lendir untuk hasil Swab terhadap anak saya ada darah yang keluar dari hidungnya, kalau sampai terjadi apa-apa pada anak saya nanti Bapak Camat sama Kades yang harus bertanggung jawab, jadi tolong kasi pulang Beta (saya) punya anak".
Pewarta : AP