Jakarta POLICEWATCH, – Presiden PETA Satu Komando, Mayor Inf.(Purn) Muhammad Saleh , yang turut hadir bersama Ribuan Massanya bergabung bersama massa lainya di DPR RI mengatakan dengan tegas bahwa Ia bersama PETA tidak hanya menuntut RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) ditarik dari Prolegnas. Namun juga mendesak agar di proses hukum inisiator pembuat RUU HIP. Rabu 24/06/2020
Aksi massa yang tergabung dalam Presidium
Alumni 212 diantaranya Persaudaraan Alumni (PA) 212, FPI, GNPF Pusat dan
sejumlah ormas antara lain Ormas Komando Barisan Rakyat (Kobar) dengan pimpinan
Rijal dan sejumlah besar ormas lainnya memadati Jalan Gatot Subroto, Depan
Gedung DPR RI.
Aksi tersebut bertajuk ‘Selamatkan NKRI & Pancasila dari
Komunisme Tolak Rancangan Undang Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
Presiden PETA Satu Komando, Mayor Inf.(Purn) Muhammad Saleh berkesempatan untuk membuka orasi dalam demo penolakan RUU HIP di depan Gedung DPR RI tersebut.
Ditemui di sela – sela aksi Tolak RUU HIP, Presiden PETA Satu Komando, Mayor Inf.(Purn) Muhammad Saleh menyatakan “Kami dari PETA itu Bukan hanya menolak, bukan hanya cabut,
itu wajib, Tapi permintaan dari Pembela Tanah Air adalah Cari, temukan,
tangkap, adili, hukum inisiator termasuk pembuat RUU karena dialah yang membuat
gaduh bangsa ini, maka kita seperti ini.”Tegas Presiden PETA.
Lebih lanjut Presiden PETA juga mendesak agar Inisiator
pembuat RUU HIP segera di tangkap.
“Harus ditangkap.”Tegas Presiden PETA.
Presiden PETA juga menyampaikan pesannya kepada rakyat Indonesia
bahwa pergerakannya bersama sejumlah massa tersebut untuk menolak RUU HIP
didukung dua partai.
“Kepada seluruh rakyat Indonesia, tandai partai – partai
yang mendukung pergerakan kita itu ada dua yaitu Demokrat dan PKS yang lain
terserah .”Ujar Mayor Inf (Purn) Muhammad Saleh.
Terkait kelangsungan aksi tersebut tersebut, Presiden PETA
mengungkapkan bahwa aksi tersebut hanya awal dan akan terus berlanjut.
“Ini hanya awal, ini akan berlanjut, karena ini sudah
mulai terbongkar semua, saya yakin ini bukan hanya Masalah RUU, namun ini cikal
bakal akan terjadi gelombang berikutnya.” Ujar Saleh.
Dan menurut Presiden PETA, RUU HIP menjadi sangat
mengganggu persoalan kebangsaan pungkasnya.
Pewarta : Alim Bara