Yogyakarta, POLICEWATCH,- Penolakan publik terhadap Rencangan Undang-Undang Haluan
Ideologi Pancasila (RUU HIP) terus bermunculan. Penolakan dilatari
dihilangkannya TAP MPRS XXV Tahun 1966 tentang Pembubaran Partai Komunis
Indonesia (PKI), pernyataan Organisasi Terlarang di Seluruh Wilayah NKRI Bagi
PKI dan Larangan Setiap Kegiatan untuk Menyebarkan atau Mengembangkan Paham
atau Ajaran Komunis/Marxisme-Leninisme.
Diketahui, bagian dari sejarah kelam bangsa Indonesia adalah
soal kekejaman Komunis yang diusung PKI, terutama pembantaian terhadap para
Jenderal TNI, Polisi, Tokoh Masyarakat, Santri dan umat Islam.
Akibatnya, berbagai elemen organisasi masa (Ormas) Islam di
DIY menggelar aksi menolak RUU HIP di Titik Nol kilometer Yogyakarta, Sabtu
(20/6/2020). Mereka menolak RUU HIP sebab dinilai ada upaya bangkitnya kembali
paham komunisme dan mendistorsi kemurnian Pancasila yang tertuang dalam batang
tubuh UUD 1945.
“JIHAD MELAWAN KOMUNIS! TOLAK DAN BATALKAN RUU HIP”, demikian
salah satu isi spanduk yang dibentangkan massa aksi.
Melansir situs nasional Gelora, Ketua Presidium Forum
Ukhuwah Islamiyah (FUI) Syukri Fadholi dalam orasinya mengatakan umat Islam di
DIY sudah sepakat untuk menolak RUU HIP.
Sebab Pancasila merupakan dasar
kehidupan bangsa dan negara yang sudah final, tak boleh lagi diotak-atik.
Siapapun yang mencoba mengotak-atik maka tidak bisa dibiarkan.
“Kami sudah bicara pada Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama
(NU), semua sepakat menolak RUU HIP yang dibahas di DPR,” tandasnya.
Menurutnya pasal-pasal dalam RUU HIP bertentangan dengan UUD
1945 sekaligus berpeluang menumbuhkan paham komunisme serrta mereduksi
Pancasila. Sehingga justru membuat tafsir terhadap Pancasila dan negara baru.
Seperti pasal 7, Pancasila akan direduksi dijadikan trisila lalu ekasila yang
bertentangan dengan dasar negara.
Sila pertama bahkan diubah menjadi Ketuhanan yang
berkebudayaan. “Jadi RUU HIP ini merupakan upaya mengubah dasar negara kita
Pancasila. Dari Jogja kita minta agar DPR segera mencabut RUU ini,” tegasnya.
Hal yang sama diungkapkan Ketua Dewan Syuro Masjid
Jogokariyan Ustad M Jazir. Ia menegaskan jika ideologi Pancasila sudah final.
Tak bisa ditawar lagi. “Kami disini siap berperang melawan segala paham
komunisme. Siapa saja yang merongrong keberadaan Pancasila,” pungkasnya.
Dalam salah satu video yang diunggah ke media sosial, massa
aksi bersama-sama mengangkat telunjuk mengikrarkan sumpah menumpas kebangkitan
komunis. “Kita akan korbankan jiwa dan raga untuk menghadapi kebangkitan PKI…
bila PKI kemudian bangkit demi Allah akan kita tumpas!”, seru salah satu orator
aksi.
Pewarta : Sutopo/Dwi S