Tampak Pipa Pada Proyek Peningkatan Jaringan SPAM Desa Waetele Selain Belum di Oprasikan Sejak Pembuatan Pipa Juga Nampak Tidak Terawat Jatuh Kesaluran Irigasi Terkesan Asal Jadi |
BURU, POLICEWATCH.NEWS,- Masyarakat Desa Waetele keluhkan Proyek Pengembangan Jaringan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Desa Waetele yang dinilai mubasir dan terkesan asal jadi.
Pasalnya, Proyek Pengembangan Jaringan SPAM Desa Waetele dengan sumber anggaran Dak Reguler Tahun 2019 ini belum bisa dimanfaatkan masyarakat Desa Waetele padahan sudah dikerjakan tahun 2019 lalu, Ungkap salah seorang Warga Desa Waetele pada, Minggu, (09/08/2020) yang namanya tidak mau publikasikan.
Lebih lanjut menurutnya, Kegiatan ini seakan asal jadi karena bisa dilihat selain belum bisa di manfaatkan oleh masyarakat proyek ini mubasir, serta pipa pada proyek ini pun tidak terawat sebagian terlihat pada titik tertentu jatuh ke dalam saluran irigasi.
"Sungguh disayangkan Proyek SPAM Desa Waetele yang sumber anggarannya dari Dak Reguler tahun 2019 dengna total anggaran kurang lebih Rp. 758.000.000,00 ini belum bisa kita nikmati dan terkesan proyek ini asal jadi. Dan bisa kita lihat hanya pasanyan bipa besi yang di biarkan terpasang tergeletak di atas tanah tanpa ada perawatan, padahal proyek ini dari mulai pekerjaan belum di dapat di fingsikan", Keluhnya.
Data yang berhasil Media Police Watch. News himpun tahun 2019 lalu telah dikerjakan proyek dengan nama tender: Pengembangan Jaringan SPAM Desa Waetele (DAK REGULE), Kategori: Pekerjaan Konstruksi, Instansi: Pemerintah Daerah Kabupaten Buru, Satker: Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang, Pagu: Rp. 800.000.000,00, HPS: 799.999.971,28, Dengan Pemenang: CV. Firda Pratama.
Proyek Peningkatan Jaringan SPAM Desa Waetele Dak Reguler 2019 Yang Belum Beroperasi |
Sementara hasil konfirmasi kepada Satker Dinas Pekerjaan dan Penataan Ruang Kabupaten Buru melalui salah satu kabid yang membidangi pekerjaan ini di ruang kerjanya , Dinas PU Kabupaten Buru, Senin, (10/08/2020) diperoleh informasi bahwasanya Proyek ini belum selesai karena anggaran yang cair tidak sesuai dengan yang di anggarkan, sehingga anggaran hanya cukup untuk kegiatan sesuai di lapangan tidak bisa untuk membuat jaringan kedalam kampung.
Lebih lanjut menurutnya, Kalau anggaran awal yang di usulkan sudah di hitung sampai untuk membuat jaringan-jaringan ke dalam kampung, tapi anggarannya yang cair tidak seperti hitungan pertama sehingga tidak dapat di buat jaringan.
Kabid juga menambahkan kalau dana dak tidak bisa dua kali untuk kegiatan yang sama maka untuk kegiatan di Desa Waetele akan di tunjang dengan APBD, tapi karena kendala covid APBD belum ada turun sama sekali.
Masih menurut kabid bahwasanya pansus DPRD Kabupaten Buru telah turun meninjau kegiatan Peningkatan Jaringan SPAM Desa Waetele dan telah merekomendasikan untuk ditambahkan anggaran pada paket Waetele. Dan pihaknya hanya mengusulkan dan tidak tahu apakah pada 2021 akan di munculkan atau tidak.
Mengakhiri konfirmasi, Ketika di tanya soal kondisi pipa yang tampak tidak terurus. Kalau pihaknya telah menyurat dan akan memanggil rekanan untuk menanam pipa-pipa tersebut. Kabid tersebutpun menyampaikan kalau sewaktu pekerjaan itu jalan dirinya blum menjadi kabid dan pada kegiatan pengembangan jaringan SPAM Desa Waetele bukan dirinya yang menjadi PPK.
Sementara pihak Ketiga selaku pemenang tender saat di konfirmasi via tlfon pada selasa, (11/08/2020) menyampaikan kalau perusahaannya hanya mengurusi administratif saja terkait pekerjaan bukan dirinya yang mengerjakan, dengan istilah lain perusahaanya hanya di pakai benderanya untuk proses tender dan administrasi pelaporan sementara pekerjaan lapangan pihak lain yang mengerjakannya.
Laporan: Aam Purnama