POLICEWATCH News, Palas - kegiatan pembangunan "Proyek siluman" diduga milik Dishanpangternak Provsu diduga bernilai miliyaran rupiah mulai terlihat secara fisik "menggeliat" dilokasi yang tidak jauh dari kantor DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Padang Lawas.
Disayangkan, pelaksanaan pembangunan beberapa unit bangunan fisik mirip kantor diareal seluas 22,5 Ha yang berlokasi di Desa Tanjung Baringin Kecamatan Barumun Selatan diduga bernilai miliyaran rupiah tidak diketahui siapa pemilik, kontraktor dan tidak diketahui berapa anggarannya.
Saat kru media Police Watch menyampangi beberapa oknum pekerja yang ada dilokasi pada Kamis, 5/10/2020 bernama Wawan mengaku bahwa kegiatan tersebut milik pemerintah Dishanpangternak Provinsi Sumatera Utara.
Saya hanya sebagai pekerja diposisi mandor, sedangkan pekerjaan proyek ini setahu saya kegiatan Dinas Ketahan Pangan dan Ternak (Dishanpangternak) Provinsi Sumaatera Utara. terkait dengan papan merk saat ini belum terpasang karena sedang dalam persiapan, tuturnya.
Wawan juga mengatakan tidak tau banyak tentang proyek tersebut karena sudah diangkat Humas (Hubungan kemasyarakatan) yang membidangi hal yang bersifat penjelasan tentang proyek, namanya pak Hasan, jelasnya sambil menyebut yang bersangkutan berasal dari salah satu OKP (Organisasi Kemasyarakatan Pemuda).
Tak disangka, Wawan yang mengaku sebagai pekerja dan mandor tarnayata pembohong besar, pasalnya saat Kru bertemu dengan Humas atas nama Hasan disatu lokasi terpisah, Hasan membantah sebagai Humas perusahaan sebagaimana dijelaskan Wawan yang mengaku mandor pekerja kontraktor.
Sementara, dilokasi "proyek siluman" yang diduga milik pemerintah Dishanpangternak Provsu terlihat merk besar bertuliskan "tanah ini milik Erwin Ramlan" yang diketahui merupakan salah satu warga yang berdomisili tidak jauh dari sekitar lokasi pelaksanaan proyek pemerintah Provsu menambah pertanyaan setiap warga yang melintas.
Bagaimana mungkin proyek pemerintah bisa berdiri diatas tanah milik pribadi masyarakat. Namun sudah dicoba Kru untuk bertemu langsung dengan masyarakat yang mengklaim tanah miliknya namun belum berhasil dan upaya konfirmasi melalui jaringan telepon Erwin Ramlan belum tersambung. (AG/MPW)