Garut - POLICEWATCH.NEWS, -Sejumlah Aktivis di Kabupaten Garut membentuk lembaga think thank Cimoney Strategic Integrity Study (CSIC) yang bergerak di bidang kajian dan penelitian terhadap isu ekonomi, politik, hukum, ideologi, sosial, budaya, dan demokrasi. Harapannya CSIS mampu ikut berkontribusi terhadap berbagai permasalahan di Kabupaten Garut.
"CSIS hadir bertepatan pada malam Nuzulul Qur'an yang jatuh pada tanggal 28 April 2021, hal ini dimanfaatkan CSIS untuk mengambil spirit dari kejadian Nuzulul Qur'an, dimana Allah Swt. Untuk pertama kalinya menurunkan wahyu berupa perintah kepada Nabi Muhammad yang berbunyi "Iqra" yang berarti bacalah, menurut Asep selaku ketua CSIS bacalah yang di perintahkan Allah disini, menurut keterangan para ahli agama, pada saat itu Nabi Muhammad belum mempunyai kemampuan untuk melakukan aktivitas menulis dan membaca pada sebuah teks, maka saya berpendapat bahwa perintah Bacalah yang diperintahkan Allah Swt ini, Adalah yang berhubungan dengan konteks atau situasi atau keadaan, bukanlah teks ataupun tulisan,
Relevansinya dengan kehadiran CSIS tentu berangkat dari semangat Iqro diatas, untuk membaca situasi dan kondisi Ideologi, ekonomi, politik, hukum, sosial, budaya, dan demokrasi, khususnya di kabupaten Garut, ujarnya.
Kegiatan launching CSIS selain mengambil momentum Nuzulul Qur'an, juga dilakukan dengan kegiatan diskusi publik, Asep selaku Ketua CSIS merasa resah akan rendahnya tingkat literasi di Kabupaten Garut, sehingga menggelar kegiatan diskusi Publik, adapun pembicara yang di undang pada kegiatan diskusi publik yang bernamakan Ngoncrang (Ngobrol Cemerlang) ini adalah Ketua KPU dan Bawaslu, hal ini didasari oleh berbagai pemikiran salah satunya yaitu bahwa penopang terwujudnya demokrasi yang ideal, adalah penyelengaraan pemilu, maka bawaslu dan KPU sebagai penyelenggara pemilu, ingin dimintai pandangan terkait berbagai macam hal, khususnya mengenai kepemiluan karena seyogyanya problematika yang terjadi hari ini dikabupaten Garut, menjadi tanggung jawab orang - orang yang terpilih dari proses pemilu baik itu pileg maupun pemilu kada, dengan proses yang tidak sederhana dan biaya yang besar, orang -orang tersebut terpilih, untuk hadir, menanggung tanggung jawab tersebut. Maka hal ini menjadi menarik untuk didiskusikan dari sudut pandang penyelenggara. Ujar Asep.
Menurut Asep, CSIS merupakan lembaga riset dan kajian independen. CSIS tidak berafiliansi kepada kelompok politik tertentu. Sehingga, hasil riset dan kajian yang dikeluarkan benar-benar untuk kepentingan Kabupaten Garut," ujar Ketua CSIS Asep Buruy saat diwawancarai, Rabu (29/4).
Asep menuturkan CSIS kedepan selain diisi oleh para aktivis, tetapi juga para pakar, dengan disiplin ilmunya masing - masing, sehingga mampu membantu mengedukasi dan mensosialisasikan kebijakan publik melalui kajian mendalam untuk menawarkan alternatif dan solusi. "CSIS juga berusaha mendorong partisipasi publik untuk terlibat dalam pengambilan dan pembuatan kebijakan publik dalam segala bidang. Seperti, aspek, Ideologi, politik, hukum, sosial, ekonomi ataupun budaya," jelas Asep.
Tak hanya itu, lanjut Asep, CSIS diharapkan mampu menjadi wadah komunikasi serta interaksi para pakar dari berbagai bidang.
Yang mana hasil pemikiran para pakar tersebut akan disajikan dalam bentuk gagasan serta solusi untuk mendorong Garut yang lebih baik lagi kedepannya.(Dera)