Sejak 2016 Hingga Kini Tak Tersentuh oleh Hukum
ilustrasi |
Red , policewatch.news,- Sebut saja K seorang ibu warga desa menduran kecamatan Brati kabupaten Grobogan yang di mana ingin anaknya bisa bekerja di pemkab Grobogan, hingga pada tanggal 29 Desember 2020 di janjikan oleh Oknum Pak W Itwil dan Pak A Damkar waktu ketemuan di rumah makan mpok itun bersama nasabah lainnya untuk dimasukkan di Damkar atau Satpol PP. Dengan anggaran Rp 75.000.000, dan anggaran Rp 75.000.000 tersebut saya serahkan langsung sendiri kepada Oknum Pak A Damkar dan disaksikan oleh 3 orang teman Pak A Damkar pada tanggal 10 September 2020. Tapi sampai hari ini belum terealisasi apa yang Oknum Pak W Itwil dan Pak A Damkar janjikan, Maka dengan ini saya meminta hak yang di janjikan oleh Oknum Pak W Itwil dan Pak A Damkar hal ini di sampaikan oleh ibu K kepada Ketua Harian Lidik Krimsus RI M Rodhi Irfanto di Grobogan 3/9/21 lalu
Dihari yang sama K M Warga Dusun Winong Desa Pulorejo kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan pun mengalami nasib yang sama K M untuk bekerja di Dinas Kesehatan Harus menyiapkan anggaran sebesar Rp. 80 juta pada Oktober 2016 K M menyerahkan uang sebesar 80 juta tersebut kepada Oknum Pak A Damkar dan beberapa saat kemudian bapak dari K M kroscek kepada S H untuk memastikan apakah anggaran tersebut sampai ke S H atau tidak, pada saat itu di benarkan oleh S H tapi saat itu yang di akuai oleh S H hanya 30 juta hingga pada 3/9/21 apa yang mereka janjikan belum ada realisasi .
M Rodhi Irfanto Selaku Putra daerah dan Ketua Harian Lidik Krimsus RI saat di konfirmasi wartawan policewatch, 24/9/21 membenarkan hal tersebut , bahkan saya sudah memegang pernyataan tertulis yang di bumbuhi materai oleh korban, kata M R I
Tak cuma mereka berdua saja yang menjadi korban masih banyak yang lainnya bahkan ada juga SK sebelah yang masih di tahan oleh Oknum W itwil yang dimana kesepakatan mendapatkan SK harus membayar 70 Juta sedangkan baru terbayarkan 30 juta masih 40 juta lagi sesuai keterangan bapak dari penerima SK Dinas Kesehatan ,tidak cuma itu Praktek Gratifikasi dan Jual Beli Jabatan Dinas Kesehatan Kab. Grobogan Sejak 2016 dimana orang mau mendapatkan SK Wiyata ataupun SOT jabatan harus membayar puluhan hingga Ratusan Juta Papar M R I
Dugaan Gratifikasi jabatan di Dinas Kesehatan & Depdikbud Kab Grobogan sejak 2016
Session : Tahun 2017
Berawal dari Tidak terealisasinya Nasabah yang berasal dari warga Blora maka munculah gejolak di lapangan khususnya para Nasabah meminta kepada saudara M dan SB agar uangnya di kembalikan, Lalu saudara M dan SB datang dan meminta petunjuk kepada SH dan R yang saat itu masih menjabat sebagai Kabid Dinkes lalu SH memberi Petunjuk dalam penyelesaian agar koordinasi dengan R lalu beberapa hari kemudian Saudara R yang saat itu masih menjabat sebagai Kabid Dinkes meminta saudara M dan SB untuk menyelesaikan bagaimanapun caranya agar masalah tidak sampai ke Ranah Hukum ucap saudara R sampai posisi saya (R) menjabat sebagai Sekdin di depan SB dan M paparnya (R) Lalu pada Maret 2017 saudara M membuat jaringan baru agar dapat menahan gejolak dan menyelesaikan permasalahan dilapangan M merikrut BS dan kawan-kawannya dan hasilnya Nasabah M yang dari Blora dan wilayah lainya yang bergejolak bisa di selesaikan dengan Total Nominal Rp. 595 juta (Daftar Terlampir) dari hasil BS dan kawan-kawan merikrut korban atau nasabah baru yang di janjikan smenjadi Tenaga Kontrak di jajaran Dinas Kesehatan oleh BS dan Kawan-Kawan.
Kemudian pada Juni 2017 pada bulan Ramadhan SH Memerintahkan M dan SB untuk mencari dana untuk anggaran Tunjangan Hari Raya kemudian M dan SB menyampaikan hal itu kepada BS dan kawan-kawan apakah sanggup atau tidak melaksanakan perintah SH dan BS dan kawan-kawanpun menyanggupinya.
Satu minggu kemudian pada saat itu bertepatan pada H -2 Hari Raya Idul Fitri BS mengabari M dan SB untuk mengambil dana yang sudah tersedia/terkumpul di kediaman BS daerah Toro sebesar Rp. 380 juta sekaligus catatan asal muasal pendapatan anggaran tersebut dari mananya, berhubung waktu sudah larut malam maka BS meminta waktu akan menyerahkan catatan tersebut sesudah Hari Raya Idul Fitri 2017
Seminggu sesudah Hari Raya Idul Fitri 2017 M dan BS mengadakan pertemuan di Rumah makan Banaran Purwodadi lalu M menyalin Catatan sumber anggaran sebesar Rp. 380 juta (THR) dan anggaran penyelesaian nasabah Blora dan lainnya yang di angka Rp. 595 Juta dari pembukuan saudar BS dan kawan-kawan.
Pada Agustus 2017 M dan SB dipanggil lalu diperintah oleh SH untuk menyerahkan laporan data Nasabah kepada R yang saat itu masih menjabat sebagai Kabid Dinkes lalu M menyerahkan Buku catatan Laporan Asli terkait Nasabah tulisan tangan M kepada R di bundaran Getas sekitar pkl : 10 : 00 Wib lalu saudara M memegang satu bandel Copy an, buku tersebut sebagai arsip begitu juga SH Memegang satu bandel lagi Copy an buku tersebut yang diserahkan oleh SB di kediaman SH pada malam sebelum Buku aslinya di serahkan pada saudara R lalu antara M, SB, dan SH membuat Kesepakatan pada saat itu M memiliki 16 Nasabah yang harus di selesaikan dengan Asumsi yang di Akumulasikan per orang Rp. 50 juta an.sesuai kesepakatan SB, M dan SH dengan total Rp.800 Juta.
Session : Tahun 2018
Berawal dari munculnya bermacam permasalahan dan gejolak di lapangan dimana Nasabah BS dan kawan-kawan pada September,Oktober dan November para nasabah meminta pengembalian Dana kepada BS dan kawan-kawan karena tidak ada realisasi perjanjian BS dan Kawan-Kawan terhadap Nasabah. Lalu BS dan Kawan-Kawan menuntut pertanggung jawaban kepada M lalu M dengan segala cara berupaya untuk mengembalikan dana Nasabah yang di Rekrut oleh BS dan Kawan-Kawan
Nasabah BS dan Kawan-Kawan yang di selesaikan oleh M di antaranya :
Session : Tahun 2019
Mengulas pernyataan saudara R pada tahun 2017 ternyata setelah saudara R menjabat sebagai SEKDIN pada Januari 2019 saudara M dan SB menagih janji sauadara kepada R dan R menjawab bahwa saat ini belum ada Anggaran, Beberapa bulan kemudian muncullah saudara W itwil yang disuruh oleh saudara R Sekdin untuk melaporkan saudara M kepada SH bahwa saudara M telah menggelapkan Dana sebesar Rp. 800 juta uang dari hasil Rekrutmen Tenaga Kontrak Promosi Kesehatan (PRONKES) pada September 2017, pada saat itu juga SH memanggil SB untuk turut mendengarkan kesaksian laporan saudara W itwil bahwasanya saudara M telah menggelapkan dana hasil Rekrutmen Tenaga Kontrak Promosi Kesehatan (PRONKES) pada September 2017 sebesar Rp. 800 juta sesuai keterangan W itwil di depan SH dan SB Kemudian SB menelpon M mengkonfirmasi terkait laporan W itwil kepada SH lalu M menjawab bahwa tuduhan itu tidak benar lalu M meminta kepada SB untuk mengusulkan kepada SH agar semua yang terkait seperti R Sekdin, W itwil SB dan SH juga M di pertemukan semua untuk mengklarifikasi Hal tersebut,tapi Hal itu tidak terlaksana sampai saat ini.
Session : Tahun 2020
Sekitar bulan juni 2020 , M dan SB di panggil oleh SH untuk menyerahkan data nasabah yang sejujur jujurnya kepada W itwil supaya masalah nasabah bisa diselesaikan, Akhirnya menginduklah M dan SB ke Saudara W itwil lalu Berita ini segera Tim sampaikan kepada BS dan kawan kawan.
W itwil mulai menginterograsi Team termasuk BS M SB dan TG, Lalu M dan SB mempertanyakan kepada W itwil masalah Kasus Nasabah di lapangan yang mau diselesaikan yang mana dulu ….?
Apakah Permasalahan BS 2017 dan 2018 dulu atau Permasalahan SB 2016 atau kedua-duanya, lalu saudara W itwil menjawab permasalahan Nasabah BS dulu , akhirnya ada kesepakatan untuk dilakukan pertemuan di Bandaran dan Karanganyar dengan maksud dan tujuan untuk memvalidasi data (dana yang diserahkan dari BS kepada SB dan M itu total jumlahnya berapa ..?
Maka Terjadilah pertemuan pertama antara M , BS, T bronggel dan W itwil dirumah makan banaran, Pertemuan tersebut membahas antara dana yang ditarik oleh BS cs dilapangan dengan dana yang disetorkan ke dalam ( M dan SB) tetapi tidak di temukan kesepakatan Lalu terjadilah pertemuan kedua untuk menghitung ulang Nominal dirumahnya H karanganyar . Yang hadir pada saat itu adalah BS , mbak WR, T bronggel , W itwil dan H karanganyar juga M sementara itu SB tidak hadir karena sakit tapi di konfirmasikan melalui telepon dan hasil akhirpun SB diberi Copyan arsip kesepakatan dalam pertemuan tersebut ( Kesepakatan Nominal yang di setorkan oleh BS cs kepada M dan SB sejumlah Rp. 1.985.000.000 ( satu milliar sembilan ratus delapan puluh lima juta Rupiah )
Kemudian saudara BS membuat Uraian catatan sesuai yang terlampir di atas Lalu saudara M menyerahkan satu bandel copy an hasil pertemuan kepada saudara SB lalu W itwil dan H karanganyar menemui SH untuk melaporkan hasil kesepakatan dalam pertemuan tersebut. Maka sesuai kesepakatan yang diketahui SH dan semua pihak yang terlibat maka terjadilah kesepakatan di Nominal Rp. 1.985.000.000 ( satu milliar sembilan ratus delapan puluh lima juta Rupiah ) untuk penyelesaian nasabah BS Cs Maka W itwil mulai bekerja, W itwil memberi intruksi atau perintah kepada semua yang terlibat dilapangan di antaranya
Penyelesaian oleh saudara M atas intruksi W itwil diantaranya :
NB : M Menutupi bunga jasa penggadaian sertifikat milik Sdr,Harto yang di gadaikan kepada mbah Nar plendungan sebesar Rp, 30 juta
Total Yang di selesaikan oleh saudara M dalam masa kepemimpinan saudara W Itwil sebesar : 676,5 juta
Penyelesaian Lainnya atas intruksi W itwil diantaranya adalah :
Total Keseluruhan penyelesaian W Itwil , J ,K dan SB sebesar : 855 juta
Session dua : Tahun 2020 ,
M diperintah oleh SH supaya M menyerahkan data ke W itwil supaya diselesaikan oleh W itwil. Total yang disepakati bersama sejumlah Rp. 1.985.000.000 ( satu milliar sembilan ratus delapan puluh lima juta )
Jual beli jabatan untuk mendapatkan SOT desember 2016 , yang M dan SB setorkan ke dalam setoran dari R sekdin Kes Cs sekitar 400 juta rupiah . Itu terkumpul dari R sekdin Kes sekitar 90 juta dan calon calon kepala puskesmas bawaan R sekdin Kes pergundul (ORANG) 115 juta. Diantaranya :
2. Kisno SOT Kepala Puskesmas Gabus I
3. Bambang SOT Kepala Puskesmas Karangrayung II
4. Ali SOT Kasubag Umum Dinas Kesehatan uang masuk 2016
5. …SOT Kepala Puskesmas Klambu
6. …SOT Kepala Puskesmas Penawangan
Yang membawa uangnya ke dalam adalah M dan SB Yang mencari nasabah calon kepala puskesmasnya adalah R Jadi M dan SB hanya bertugas mengambil uangnya untuk diserahkan kepada SH. SOT pada Tahun 2016 uang sebesar Rp.400 juta dari R yang saat itu menjabat Kepala Puskesmas Ngaringan yang di bawa M dan SB di setorkan ke Rumah Dinas (PENDOPO) di terima langsung oleh SH dan disaksikan oleh D selaku Ajudan Bupati
Dugaan SOT untuk kepala sekolah baik SD , SMP dan SMA yang mencari nasbah adalah W itwil Jadi W itwil sudah bermain di depdikbud sejak SOT di lingkungan depdikbud 2016, Sejak SOT bulan juni 2017 SOT di dinas kesehatan yang mengatur R sekdin Kes Jadi posisi R sekdin Kes sejak 2017 adalah manager SOT dinkes SOT buatan R sekdin Kes yang pernah di tegur oleh provinsi saat itu adalah kepala puskesmas kradenan 1
Karena waktu itu kepala puskesmas kradenan 1 ijasah S1 nya belom keluar Kepala puskesmas nya namanya surahmi Nama SRM saat itu sempat heboh ( SOT tahun 2019 )W itwil Sampai saat ini 05/09/2021 masih menahan SK sebelah salah satu Nasabah karena masih adanya kekurangan nominal uang 40 juta sesuai perminntaan W itwil yang belum terealisasi, Kasus SOT Depdikbud bikinan W itwil kabarnya pernah masuk ke provinsi tapi kelanjutannya saya belom dengar lagi
Dari Global keseluruhan terkait uang yang di rekrut dari Nasabah (Calon Tenaga Kerja ) mulai awal sampai akhir semua di setorkan kepada SH.
Total Keseluruhan Uang Yang di setorkan dan di Terima oleh SH menurut M dan SB sebesar Rp. 3,275 000 000- (Tiga Milyar Dua Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah)
Saya sudah konfirmasi ke Kadin Kesehatan melalui Tlp dan WhatsApp : 08136459XXXX jawaban nya maaf saya mau rapat lalu Sekdin Kesehatan melalui Tlp dan WhatsApp : 08233983XXXX beliau menjawab Silahkan koordinasi dengan Kepala Dinas...! Hal yang sama pun saya lakukan kepada W itwil melalui WhatsApp : 08213594XXXX
Saya sdh menunjuk lbh puspa selaku kuasa hukum saya mas sehubungan dgn kasus ini mas. Demi menghindari salah paham dan tumpang tindih keterangan lebih baiknya kita duduk bersama, diskusi bersama nanti panjenengan akan dapat keterangan yg benar.
Mohon maaf diagendakan saja duduk bersama, klarifikasi bersama, nanti akan enak membahasnya mas, mohon maaf saya tidak menjawab dgn cepat dan lengkap krn saat saya juga ada kegiatan rapat..
Dengan bukti-bukti yang ada saat ini secepatnya kami selaku Putra Daerah akan membuat laporan ke BARESKRIM, KPK dan KEJAGUNG bahkan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) pungkas M R I
Pewarta : Tim Investigasi