POLICEWATCH,NEWS, METRO LAMPUNG,-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Metro, di Tahun 2022 ini mengelola anggaran hingga ratusan juta. Namun, justru pihak KPU Metro, selalu beralasan terkendala akan minimnya anggaran. Hingga bulan September 2022, pihak KPU Metro, sepertinya kembung kempis dalam memenuhi kebutuhan sehari – hari
Dari data yang diperoleh, bahwasanya pada tahun 2022 anggaran KPU Metro berjumlah Rp 737.554.000. Nilai anggaran tersebut digunakan untuk berbagai macam peruntukannya. Tetapi, dari jumlah yang ada, belum semuanya terlaksana.
Hal tersebut di sampaikan Sekertaris KPU Metro, Jumadi Ahmad didampingi para staf pada bidangnya saat ditemui POLICEWATCH, Jumat (23/9) siang. Jumadi mengakui, jika memang benar jumlah anggaran tersebut dikelola oleh KPU Metro.
” Inikan masuk di data online,pak. Data itu di upload disitu semua ,” jawab Jumadi.
Selain itu, terkait adanya dua point dari nilai anggaran KPU Metro, yang cukup besar dan menonjol pada tahun 2022, yakni dari item belanja non operasional lainnya yang berjumlah Rp. 400 juta.
Yudi Rahman selaku SDM Keuangan KPU Metro menjelaskan, jika anggaran yang cukup besar tersebut masih dalam bentuk jumlah gabungan dari tahapan kegiatan keseluruhan pada tahun 2022.
“Itu masih gelondongan, gelondongan itu masih kegiatan jadi satu disitu. Umpamanya, ada kegiatan verifikasi parpol masih campuran disitu. Umpamanya, ada kegiatan lagi Ad hoc, belanja non operasional itu dia masuk ke belanja lain-lain, gabungan, enggak melulu ke pengadaan langsung,” jelas Yudi.
Yudi Rahman mengajak, untuk ikut mengawasi dan kontrol. Bahkan, dirinya mengatakan apabila anggaran tidak terpakai, maka akan dikembalikan kepada pihak negara.
“Kenapa dia harus tampil data online, itukan menyangkut bahan. Bahan itu harus kita laporkan di awal supaya jadi kontrol. Jadi dia itu pendukung tahapan pemilu. Seandainya dia tidak terpakai dia harus dikembalikan. Apabila tahapan pemilu itu belum terlaksana tahun ini, itu untuk tahun berikutnya, cuma program anggarannya sudah masuk,” ajaknya.
Pada kesempatan itu, Dedi bidang PBJ ( pengupload data online ) KPU Metro, juga ikut menjelaskan, dengan lebih spesifikasi tentang anggaran belanja non operasional.
“ini kan sudah mulai verifikasi, termasuk DL komisioner ke Jakarta, kami ada DL ke Bandar Lampung, sudah masuk disitu ,” tutupnya.
Perlu diketahui, pada tahun 2022 KPU Metro mengelola anggaran berjumlah
🌍Rp. 737.554.000. terdiri dari 15 item sbb :
– Belanja bahan Rp. 5.878.000
– Belanja barang Non Operasional lainnya Rp. 222.309.000
– Belanja barang Non Operasional lainnya Rp. 64.848.000
– Penanganan Pandemi Covid- 19 Rp. 23.926.000
– Belanja keperluan perkantoran Rp.24.018.000
– Belanja pengirim surat dinas Pos Pusat Rp. 600.000
– Belanja barang Operasional Lainnya Rp.21.800.000
– Belanja langganan listrik Rp. 24.856.000
– Belanja langganan telpon Rp. 15.264.000
– Belanja langganan air Rp. 500.000
– Belanja jasa lainnya Rp. 14.364.000
– Belanja pemeliharaan gedung dan bangunan Rp.6.009.000
– Belanja pemeliharaan peralatan dan mesin Rp. 104.776.000
– Belanja barang Non Operasional lainnya Rp. 200.946.000
– Belanja barang Non Operasional lainnya Rp. 7.460.000
Data nilai anggaran KPU Metro tersebut di atas telah sesuai dan dapat dipertanggung jawabkan.
Pertanyaannya apakah dana-dana yang tidak digunakan/tersisa oleh pihak KPU Metro, di tahun sebelumnya telah dikembalikan pula ke kas negara ?
Sedangkan proses tahapan pemilu penggunaan anggaran ditahun sebelumnya, masih sangat jauh pada tahun 2024. Apalagi, dana anggaran tersebut sudah melalui proses pengajuan. Walaupun akhirnya ada proses refocusing akibat pandemi covid 19 pengurangan oleh pusat. Tentu sangatlah mustahil jika anggaran tersebut dipulangkan ke kas negara.
Kedepan, media ini juga akan melihat nilai anggaran-anggaran di tahun sebelumnya dan dijabarkan kepada publik. Sehingga masyarakat tahu berapa besar anggaran-anggaran yang telah di kelola oleh KPU Metro
Pewarta: S M