POLiCEWATCH,NEWS, METRO LAMPUNG, -Proses pembangunan gedung baru Rumah Sakit Permata Hati Metro, terus berlanjut. Bahkan, pembangunannya saat ini yang sangat megah terlihat hingga mencapai lima lantai. Namun, warga menilai selama proses pembangunan gedung baru tersebut dalam proses perizinan IMB tidak pernah dilibatkan.
Selanjutnya, adanya kehadiran tim PTSP dan Sat Pol PP Metro beberap waktu lalu yang melakukan pengecekan terkait izin pendirian bangunan gedung baru, adalah atas laporan warga sekitar. Tetapi, hasilnya pihak RS Permata Hati Metro, melalui Robet selaku kuasa hukum menyatakan kepada awak media jika perizinan itu sudah lengkap.
Hal ini membuat warga sekitar protes dan menyesalkan atas pernyataan oleh pihak RS Permata Hati Metro. Seharusnya, warga sekitar dan pihak kelurahan dilibatkan didalam rapat pertemuan pengecekan tersebut. Ada dugaan kebohongan dan kongkalikong dalam proses perizinan pembangunan gedung baru RS Permata Hati Metro.
Sudirman warga Yosomulyo Metro Pusat, kelurahan RT 01/RW 01 mengakui, sangat kecewa dan menyanggah atas pernyataan sang kuasa hukum RS Permata Hati Metro.
” Jadi menurut steatment kemarin lowyer Permata Hati Robet, sebetulnya kami sanggah. Kami tidak mempermasalhkan jika IMB sudah jadi istilahnya tunjukkanlah. Ada enggak tanda tangan kami, ini pembangunan rumah sakit yang baru ini ,” kata Sudirman pada awak media dikediaman Syarifudin, Senin ( 19/9 ).
Menurutnya, jika perizinan IMB memang sudah lengkap. Maka pihaknya/ warga sekitar tidak akan mempermasalahkan dalam pembangunan gedung baru RS Permata Hati Metro.
” Jadi kalau sudah memang jadi IMB kami tidak jadi masalah. Ada enggak tanda tangan basah kami, sudah kita tunjukkan ajalah. Kalau – kalau kami salah ada tanda tangan kami lupa ,” ungkapnya.
Sudirman menduga, dan menyangkal atas pernyataan yang disampaikan Robet selaku kuasa hukum RS Permata Hati Metro, terkait perizinan IMB sudah lengkap.
” Sebetulnya tidak benar itu, kalau kami sudah menandatangani. Kami sampai pembangunan baru tidak sama sekali dibicarakan atau warga di ajak bicara kumpul bareng. Warga juga pertanyakan humas tidak turun ini ,” tambahnya.
Bahkan, Sudirman mengakui jika kehadiran atau kunjungan tim PTSP dan Sat Pol PP di RS Permata Hati, adalah menindaklanjuti laporan dirinya beberapa waktu lalu. Tetapi, sangat disesalkan olehnya adalah saat pertemuan berlangsung tidak ada komunikasi dan melibatkan warga sekitar.
” Saya sudah melaporkan, bahkan mereka kalau turun ke lokasi akan menelpon kami. Alasan mereka telpon kami tidak conect katanya. Kalau saya pakai WA tidak telpon biasa, itu saja. Sebenarnya kami ada perlu dikumpulkan, ada RT, RW ada Camat, wargalah. Itu saja yang di minta oleh warga bukan kami menghalangi ,” sesalnya.
Hal senada juga diungkapkan Syarifuddin, jika pihak RS Permata Hati Metro, selalu ingkar kepada warga sekitar. Bahkan pihak dirinya yang terdampak langsung berdampingan merasa terganggu adanya pembangunan gedung baru RS Permata Hati Metro.
” Kita berkali-kali mencoba mengajak duduk bareng bersama, tapi upaya itu tidak digubris. Padahal kami niat baik menempuh jalan kekeluargaan. Selain itu, kami merasa tidak nyaman dan terganggu dengan bersebelahan dengan RS ini ,” ungkap Syarifudin.
Syarifudin berharap, dapat segera dipertemukan dengan pihak RS Permata Hati Metro, sehingga permasalahan tidak berlarut – larut.
” Kami berharap kita bertemulah antara pihak Rumah Sakit dan warga sekitar. Kita duduk bareng kita tidak begitu kaku, kita minta ada keharmonisan lingkungan dan Rumah Sakit punya rasa kepedulian. Takutnya, anak cucu kita terpengaruhi, karena ini bakal Rumah Sakit besar ,” tutupnya
Kedepan, tim media juga akan meminta penjelasan dan komentar kepada Dinas PTSP atau Sat Pol PP hingga anggota DPRD Kota Metro. Atas hasil dari kunjungan dan di RS Permata Hati Metro, beberapa waktu lalu.
Pewarta: S M