Policewatch-Lombok Tengah
Sebuah skandal mengguncang dunia santunan di Yaga Yingde Group setelah terungkap bahwa perusahaan tersebut memberikan santunan dengan syarat yang kontroversial. Para penerima santunan diminta untuk merekrut 12 orang sebagai syarat untuk mendapatkan bantuan, dengan iming-iming imbalan yang mencurigakan.
M Nurman, kaperwil media policewatch NTB, mengecam tindakan perusahaan yang menamakan diri mereka sebagai utusan Yaga Yingde Group. Ia mengungkapkan kejanggalan dalam proses pemberian santunan yang seolah-olah disamarkan dengan iming-iming upah bagi para perekrut.
Dalam praktiknya, anggota yang berhasil merekrut 12 orang dijanjikan imbalan yang mencapai 18 juta rupiah. Namun, kejelasan dan transparansi mengenai tujuan sebenarnya dari Yaga Yingde Group masih menjadi tanda tanya besar bagi M Nurman dan masyarakat.
Kondisi ini menimbulkan keraguan dan ketidakpercayaan terhadap perusahaan yang mengklaim sebagai utusan Yaga Yingde Group. M Nurman menekankan pentingnya masyarakat untuk tidak tergoda dengan iming-iming sosialisasi yang belum jelas tujuannya, demi menghindari masalah serupa yang dialaminya.
Skandal ini menjadi sorotan tajam dalam dunia pemberian santunan, memicu kecaman terhadap praktik yang tidak transparan dan meragukan. Masyarakat diingatkan untuk waspada dan teliti terhadap tawaran santunan yang datang dengan syarat yang mencurigakan.
Mn
