Ismail Haniyah Syahid Berjuang Untuk Kemerdekaan Bangsa Palestina,Rakyat Palestina dan Umat Islam Dunia Berdukacita

/ 31 Juli 2024 / 7/31/2024 10:19:00 PM

Policewatch.news 31 Juli 2024

Rakyat Palestina kembali Berduka atas Syahidnya Pemimpin Mereka Ismail Haniyeh Saat Berkunjung Di Taheran  Iran.Dini hari tadi sekitar jam 02.00 Pagi.

("Dan janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah adalah orang yang telah mati, melainkan mereka masih hidup dan diberi rezeki oleh Tuhannya".)

Gerakan Perlawanan Islam Hamas berduka atas putra-putra bangsa Palestina, bangsa Arab dan Islam, dan seluruh rakyat bebas di dunia:

Saudara pemimpin, syahid, Mujahid Ismail Haniyeh. Pemimpin gerakan tersebut, yang meninggal akibat serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran, setelah berpartisipasi dalam upacara pelantikan presiden baru Iran.

Dan kepada Allah dan kepada-Nya kita akan kembali. Itu adalah jihad, kemenangan atau kesyahidan. Gerakan Perlawanan Islam .


Sementara di Gaza City  Warga Palestina Berduka atas Syahidnya Pemimpin Mereka,dan kecewa atas Pengamanan pada saat Ismail Haniyeh berada di Iran.

Pembunuhan pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, dalam serangan rudal di Iran dirasakan bagaikan "sambaran petir" bagi warga Palestina yang tinggal di Jalur Gaza, yang sudah lelah dengan perang. Beberapa warga Gaza menyatakan kekecewaan pada Iran karena tidak mampu "melindungi" Haniyeh.



"Kabar ini seperti sambaran petir, sesuatu yang sulit dipercaya," tutur Wael Qudayh (35), yang merupakan salah warga pusat kota Deir al-Balah di Jalur Gaza, seperti dilansir AFP, Rabu (31/7/2024).


Kematian Haniyeh telah dikonfirmasi oleh kelompok Hamas, yang menyebut pemimpin mereka tewas dalam serangan udara Israel di Teheran setelah menghadiri seremoni pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian. Garda Revolusi Iran juga mengonfirmasi kematian Haniyeh dalam serangan di wilayahnya.




"Qatar mampu melindungi Haniyeh selama 10 bulan, tapi Iran tidak mampu melindunginya bahkan untuk beberapa jam," ucap seorang warga Deir al-Balah lainnya, Youssef Saeed (40).


Warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat juga mengomentari kematian Haniyeh, dengan Hossam Abdel Razek (45) yang merupakan karyawan sebuah institusi swasta di Ramallah menyebut pembunuhan pemimpin Hamas itu menunjukkan bahwa "darah orang Palestina itu murah".

Padahal para pejuang tersebut masuk kepada fase kehidupan Berikutnya sesuai firman Allah SWT;


أَحْيَاءٌ عِندَ رَ‌بِّهِمْ يُرْ‌زَقُونَ ﴿١٦٩﴾ فَرِ‌حِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّـهُ مِن فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُ‌ونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِم مِّنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ﴿١٧٠﴾

“Janganlah sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Sebenarnya mereka itu hidup dan dianugerahi rezeki di sisi Tuhannya. Mereka bergembira dengan karunia yang Allah anugerahkan kepadanya dan bergirang hati atas (keadaan) orang-orang yang berada di belakang yang belum menyusul mereka, yaitu bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Alquran Surat Ali Imran, 169-170).


"Pembunuhan Ismail Haniyeh di Iran membuktikan bahwa kami, orang-orang Palestina, tidak mempunyai pelindung, bahwa darah kami murah, dan bahwa negara-negara Arab dan negara-negara Islam menjual kami kepada Amerika dan Israel," katanya.


Beberapa warga Palestina lainnya di Jalur Gaza menyebut Haniyeh telah mencapai "kesyahidan" karena cara dia terbunuh.


(Ketua PMI dan DMI Yusuf Kalla bersama Ismail Haniyeh)

"Inilah yang diharapkan oleh setiap orang Palestina... untuk bisa mati syahid sembari mempertahankan tanahnya, rakyatnya dan kesuciannya," ucap warga Khan Younis, Muhammad Farwana (38).

Sebagaimana keyakinan turun temurun dari Pejuang Palestina yang telah Gugur / Syahid melawan Israel demi kemerdekaan bangsa Palestina.

Team Redaksi 

H.I A W


Komentar Anda

Berita Terkini