Buah Sawit dibiarkan membusuk di pokok Palmco Regional II PTPN IV Unit Mayang berpotensi merugi

/ 6 Agustus 2024 / 8/06/2024 03:17:00 PM

 

Buah sawit tidak di panen dibiarkan membusuk di pokok


policewatch.news,- Simalungun,- Kelapa sawit (Elaeis) adalah tanaman perkebunan penting penghasil minyak makanan, minyak industri, maupun bahan bakar nabati (biodiesel). Badan Usaha Milik Negara (BUMN) milik Indonesia adalah merupakan penyumbang devisa terbesar, sehingga pengelolaan perkebunan kelapa sawit terus dilakukan pengawasan yang ekstra ketat sehingga pemeliharaan pokok sawit selalu terawat dan akan menghasilkan buah yang baik pula. 

Namun di PTPN IV Unit Mayang yang secara geografis terletak di Kecamatan Bosar Maligas, Kab. Simalungun, Sumatera Utara tepatnya di afdeling II (dua) blok 05 AB tahun tanam 2005 buah sawit diduga dibiarkan hingga membusuk di pokok sawit milik plat merah tersebut sehingga perkebunan akan berpotensi merugi.

Adanya buah sawit yang membusuk di pokok Sawit akan merugikan perkebunan kelapa sawit seperti buah yang membusuk akan menjadi brondol dan lalu terjatuh ke areal piringan dan ketiak sawit sehingga brondolan tumbuh dan menjadi tukulan sawit yang dapat menggangu pertumbuhan pohon sawit dan akan menambah anggaran dalam proses pemeliharaan, karena akan berebut nutrisi makanan dengan pokok Sawit menghasilkan.

Adanya buah sawit yang dibiarkan membusuk diduga akibat lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan tersebut, sehingga akan menimbulkan kerugian pada perusahaan. Ada dampak jangka pendek dan jangka panjang apabila buah yang sudah matang dibiarkan di pohon ada dua dampak jangka pendek apabila buah tidak dipanen.

1. Pertama, kualitas CPO yang dihasilkan akan menurun kualitasnya, karena akan terjadi kenaikan Asam Lemak Bebas Free Fatty Acid (FFA).

2. Dampak kedua adalah terlalu banyak buah overripe (terlalu matang) bahkan akan menjadi busuk. “Brondolan semakin banyak sehingga menyulitkan pekerja panen dalam mengutip brondolan, bahkan banyak brondolan yang tidak dikutip jika pengawasan kurang.

Akibat buah sawit busuk di pokok, berjatuhan dan menjadi anakan sawit (tukulan)

Secara jangka panjang, akan terjadi potensi penyakit yang disebabkan oleh jamur akibat banyaknya buah tidak dipanen sehingga menjadi busuk. Akibatnya, tanaman akan terganggu pertumbuhannya bahkan pada waktu ke depannya akan terjadi trek buah. Dalam berbagai literatur buah yang tidak segera dipanen berpotensi memicu jamur marasmius palmivorus. Faktor kelembaban udara juga mempengaruhi kehadiran cendawan bersifat saprofit ini.

Marasmius palmivorus ini dapat berkembang biak apabila tidak segera dikendalikan maka patogen ini akan cepat menyebar serta menyerang buah sawit lain di sekitarnya.

Hadirnya jamur ini ditandai miselium berupa benang-benang halus berwarna putih yang mengikat di permukaan buah kelapa sawit. Kemudian benang putih tersebut akan tumbuh semakin meluas. Selanjutnya jamur akan melakukan penetrasi ke dalam lapisan mesokarp/daging buah sehingga mengakibatkan timbulnya kebusukan basah. Serangan marasmius palmivorus ini di Indonesia termasuk salah satu yang paling parah, di mana kerusakannya mencapai lebih dari 25 persen. Tanpa pengendalian yang baik maka perkebunan akan menerima kerugian yang begitu besar.

Januar Saragih manager PTPN IV Unit Mayang ketika dikonfirmasi dengan mengirimkan video melalui pesan aplikasi WhatsApp lebih memilih bungkam dan tidak memberikan jawaban.

Padahal PalmCo, subholding BUMN PTPN, diharapkan menjadi perusahaan sawit terbesar di dunia. Kementerian BUMN yang dipimpin Erick Thohir tersebut resmi menggabungkan 13 perusahaan di bawah holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menjadi dua subholding, yakni PalmCo dan SupportingCo, namun jika pengelolaan perkebunan tersebut tidak seperti yang diharapkan dan tidak sesuai SOP yang telah ditentukan oleh perusahaan maka Palmco akan berdampak negatif dan akan merugi, sehingga tujuan Palmco tidak berjalan sesuai tujuan. (A.S)

Komentar Anda

Berita Terkini