Policewatch-Simalungun
Dugaan korupsi anggaran pemeliharaan tanaman di PTPN IV Regional II Distrik Bah Jambi mencuat ke permukaan dengan adanya tudingan terhadap General Manager (GM) Masaeli Lahagu. GM tersebut diduga merestui penggelapan anggaran pemeliharaan tanaman sawit di beberapa unit perkebunan yang menjadi bagian dari wilayah distrik Bah Jambi. Unit-unit seperti Bah Jambi, Mayang, Gunung Bayu, Sei Kopas, Balimbingan, Marihat, dan unit lainnya diklaim tidak terawat dengan baik dan tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
Pemeliharaan tanaman kelapa sawit yang seharusnya dijalankan sesuai jadwal dan anggaran yang telah dialokasikan, diduga tidak dilakukan dengan baik. Banyak tanaman yang belum menghasilkan (TBM) dan tanaman yang sudah menghasilkan (TM) terlihat tidak terawat, serta progres-progres lainnya di unit-unit tersebut disinyalir hanya fiktif. Upaya konfirmasi dari awak media kepada GM Masaeli Lahagu tidak membuahkan hasil, bahkan sang GM memilih untuk memblokir nomor kontak wartawan yang mencoba mengkonfirmasi melalui pesan aplikasi WhatsApp.
Seorang jurnalis media online, R.G, mengecam sikap GM yang menunjukkan ketidaksantunan terhadap wartawan dan mencurigai adanya penerimaan fee dari anggaran pemeliharaan yang tidak dikerjakan. R.G menyatakan kekecewaannya terhadap sikap seorang pemimpin perusahaan yang seharusnya mengapresiasi informasi yang disampaikan wartawan, bukan malah memblokir kontak mereka. Dengan kondisi pemeliharaan tanaman sawit yang tidak sesuai standar, perusahaan BUMN seperti PTPN IV Regional II berpotensi mengalami kerugian besar dan tidak mencapai tujuan yang diharapkan.
Kasus ini menunjukkan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan perusahaan, terutama dalam sektor perkebunan kelapa sawit yang menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar Indonesia. Diperlukan tindakan tegas dan evaluasi terhadap kepemimpinan yang terlibat dalam dugaan korupsi anggaran pemeliharaan ini, demi menjaga integritas perusahaan dan tujuan negara dalam industri kelapa sawit.
As