Ketua Bimbel Science Society Mataram Dituntut Ganti Rp 80 Juta, Admin Penerima Dana Tak Diaudit: Intimidasi Menggema!

/ 24 Agustus 2024 / 8/24/2024 08:39:00 PM


Policewatch-Mataram 

Rima, Ketua Bimbel Science Society Mataram,  mengungkapkan dirinya tengah menghadapi tekanan berat dari pimpinan pusat.  Rima dituntut untuk mengganti dana sebesar Rp 80 juta, meskipun dirinya tidak memiliki perjanjian kerja sama (MoU) dengan pihak bimbel.  Lebih mengejutkan lagi,  admin yang bertugas menerima dana dari siswa bimbel, HN,  tidak diaudit oleh tim audit dari pusat.

 Permasalahan ini bermula dari ketidakjelasan dana atau kas perusahaan bimbel.  Akibatnya,  pimpinan pusat melakukan audit terhadap penanggung jawab di Mataram.  Namun,  dalam proses audit,  terkuak fakta mengejutkan: HN,  yang bertugas menerima dana dari siswa bimbel,  tidak diaudit di kantor tempat aktivitas atau operasional bimbel.

 Rima,  yang ditunjuk sebagai penanggung jawab,  justru ditekan oleh tim audit yang dikawal oleh oknum debt collector dan diduga oknum anggota TNI.  "Saya merasa terintimidasi," ujar Rima dengan nada kecewa. "Saya hanya ditunjuk sebagai penanggung jawab dan gaji saya tidak sesuai, jauh di bawah UMR."ucapnya kepada awak media.

 Rima juga mengungkapkan bahwa dirinya pernah dipanggil oleh seseorang yang mengaku sebagai pimpinan pusat bernama DS di rumahnya HN.  Saat itu,  DS yang didampingi Temannya, mengintervensi Rima untuk membuat surat pernyataan kesediaan mengganti uang yang dipakai untuk persiapan kantor Science Society.  Rima terpaksa menuruti permintaan tersebut karena tertekan.

 Namun,  niat baik Rima justru dipojokkan.  Saat ini,  ia dituntut untuk mengganti dana sebesar Rp 80 jutaan.  Rima menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki perjanjian kerja sama (MoU) dengan pihak bimbel.  "Saya tidak punya MoU kerja sama," tegas Rima. "Saya hanya ditunjuk sebagai penanggung jawab dan gaji saya tidak sesuai, jauh di bawah UMR."

 Rima menyatakan bahwa dirinya akan melaporkan kasus ini ke aparat penegak hukum (APH) jika terus diintervensi.  "Saya akan laporkan ke polisi jika terus diintimidasi," tegas Rima.

 Kasus ini telah menjadi sorotan publik.  Banyak pihak yang mempertanyakan transparansi pengelolaan dana bimbel Science Society dan mendesak pihak berwenang untuk segera menyelidiki kasus ini.  "Ini adalah kasus yang sangat serius," ujar kaperwil media policewatch NTB.  "Kami berharap pihak berwenang dapat mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi Rima."

 Temuan awak media ada Kejanggalan dan Pertanyaan:

 - Mengapa admin yang menerima dana dari siswa bimbel, HN,  tidak diaudit?  Apakah ada upaya untuk menyembunyikan sesuatu?

- Apa alasan di balik tuntutan ganti rugi sebesar Rp 80 juta terhadap Rima,  yang tidak memiliki MoU kerja sama dengan pihak bimbel?

- Mengapa tim audit dikawal oleh oknum debt collector dan diduga oknum anggota TNI?  Apakah hal ini merupakan bentuk intimidasi?

- Apakah ada pihak lain yang terlibat dalam kasus ini selain pimpinan pusat dan HN?

 Publik mendesak pihak berwenang untuk segera menyelidiki kasus ini dan memberikan keadilan bagi Rima.  Transparansi pengelolaan dana bimbel Science Society menjadi sorotan utama.  Kejelasan status HN sebagai admin dan perannya dalam pengelolaan dana juga perlu diungkap.  Kasus ini menjadi bukti pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan lembaga pendidikan, khususnya bimbel.

Mn

Komentar Anda

Berita Terkini