Policewatch-Sumbawa Barat
Kejadian menegangkan terjadi di lingkungan Bugis, Kelurahan Bugis, Kecamatan Taliwang, Minggu (18/08/2024) malam. Seorang pria berinisial SD, yang diketahui sebagai penagih hutang, terlibat perkelahian dengan AM, yang berhutang padanya. Perkelahian tersebut berujung pada penusukan dengan senjata tajam, mengakibatkan AM mengalami luka serius di beberapa bagian tubuh.
Peristiwa bermula saat SD bersama rekannya, Mulyadi, mendatangi kamar kost AM untuk menagih hutang sebesar Rp. 900.000,00. AM hanya mampu membayar Rp. 250.000,00 saat itu, namun SD menolak dan menuntut pelunasan segera. Perdebatan pun terjadi, dan Mulyadi mencoba melerai, namun SD justru marah dan mengancam Mulyadi untuk tidak ikut campur.
Perkelahian semakin memanas, dan SD mengeluarkan pisau dari pinggangnya dan menusuk perut AM. AM berusaha menghindar dan menangkis serangan SD, namun tetap mengalami luka tusuk di perut, lengan kanan, telapak tangan kiri, punggung, dan telapak tangan kiri. AM kemudian lari ke kamar kostnya, sedangkan SD melarikan diri dari TKP menggunakan sepeda motor.
Atas laporan kejadian tersebut, anggota Polsek Taliwang segera mendatangi TKP dan membawa AM ke RS. Asyi Sifa Taliwang untuk mendapatkan penanganan medis. Korban berhasil selamat dan mendapat perawatan intensif.
Tim Puma Sat Reskrim Polres Sumbawa Barat langsung melakukan pencarian terhadap SD, dan berhasil menangkapnya di Desa Banjar, Kecamatan Taliwang sekitar pukul 23.00 WITA. SD dan barang bukti berupa sebilah parang kini diamankan di Sat Reskrim Polres Sumbawa Barat untuk proses hukum lebih lanjut.
Kasat Reskrim Polres Sumbawa Barat, Iptu I Kadek Suadaya Atmaja, S.Sos, membenarkan kejadian tersebut. "Benar, telah terjadi kasus penusukan yang dilakukan oleh SD terhadap AM. Motivasi pelaku adalah karena korban tidak segera melunasi hutangnya," ujar Iptu Kadek.
Polisi saat ini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kronologi kejadian dan motif pelaku secara detail. Kasus ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat Taliwang, dan diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali.
Nurman
