Jalan Rusak, Janji Palsu: Masyarakat Bunut Baok Terjebak Kemiskinan di Tengah Limpahan Dana Desa

/ 12 September 2024 / 9/12/2024 12:52:00 PM


 Policewatch-Praya 

Dusun Paok Tawah, Desa Bunut Baok, Kabupaten Lombok Tengah, kembali menjerit. Jalan penghubung menuju Dusun Marung, yang tak lebih dari 3 kilometer,  terbengkalai dalam kondisi rusak parah.  Aspal lapen yang pernah menghiasi jalan, kini telah terkelupas, meninggalkan lubang menganga dan bebatuan tajam yang mengancam keselamatan pengguna jalan.

Ironisnya, kondisi jalan yang memprihatinkan ini telah berlangsung bertahun-tahun,  sejak kepemimpinan bupati sebelumnya hingga saat ini.  Janji manis para calon pemimpin yang bertebaran saat masa kampanye,  kini  terbukti hanyalah fatamorgana.  Aspirasi warga yang disuarakan melalui berbagai forum,  hanya  berujung pada perbaikan  asal-asalan yang tak bertahan lama.

"Mereka semua umbar janji saat mau dipilih, tapi begitu terpilih, lupa dengan janjinya," ungkap "Mamen" salah seorang warga Dusun Paok Tawah dengan nada kecewa.  "Jalan ini  penting bagi kami,untuk  mengakses fasilitas umum.  Tapi  sampai sekarang,  tak kunjung ada perbaikan yang  permanen."

Tak hanya jalan rusak,  keprihatinan juga  menyelimuti  warga  terkait  pengelolaan  dana desa.  Dana  desa  yang  seharusnya  digunakan  untuk  meningkatkan  kesejahteraan  warga,  terkesan  tak  transparan.  Warga  mengungkapkan  kekecewaan  terhadap  kebijakan  yang  diambil  oleh  pemerintah  desa,  yang  dinilai  tak  berpihak  pada  kepentingan  rakyat.

"Dana desa  besar,  tapi  apa  yang  kami  dapat?  Hanya  ceroretan  di  dinding  kantor  desa,"  ujar  Nurman  lainnya.  "BPD  yang  seharusnya  menjadi  wakil  dusun,  seakan makan  gaji  buta.  Rapat  di  kantor  desa,  tak  pernah  disampaikan  kepada  warga."

Kondisi  ini  menunjukkan  ketidakpedulian  pemerintah  terhadap  nasib  warga  di  Dusun  Paok  Tawah.  Kekecewaan  bercampur  menjadi  satu,  menyertai  hari-hari  warga  yang  terjebak  dalam  lingkaran  kemiskinan  di  tengah  limpahan  dana  desa.  Masyarakat  diharapkan  lebih  cerdas  dalam  memilih  pemimpin,  jangan  tergiur  dengan  janji  manis  yang  tak  pernah  terwujud.

"Lima tahun kami menderita,  hargamu sungguh murah,"  kata  Masyarakat. dengan  nada  sedih.  "Tapi  lihat  keadaan  desa  kami.  Apakah  mereka  transparan?  Dana  desa  begitu  besar,  tapi  apa  yang  kami  dapat?"

Masyarakat   mengharapkan  perhatian  serius  dari  pemerintah  kabupaten  dan  desa  untuk  mengatasi  masalah  jalan  rusak  dan  meningkatkan  transparansi  pengelolaan  dana  desa.  Mereka  berharap  agar  janji  yang  diumbar  oleh  para  pemimpin  bukanlah  hanya  kata-kata  kosong,  melainkan  tindakan  nyata  yang  berdampak  positif  bagi  kesejahteraan  warga.

Mn

Komentar Anda

Berita Terkini