Sumur Bor Gratis Berubah Jadi Iuran Maut"Warga Ancam Laporkan Oknum RT Ke Pihak Berwajib

/ 7 September 2024 / 9/07/2024 11:20:00 AM


Policewatch-Lombok Tengah 

Mimpi Air Bersih Berubah Menjadi Mimpi Buruk: Dusun Kebon Nyiur Terjerat Dugaan Korupsi Proyek Sumur Bor

 Warga Dusun Kebon Nyiur, Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, yang menantikan dengan penuh harap air bersih dari sumur bor yang dijanjikan pemerintah, kini harus menelan pil pahit. Program yang seharusnya menjadi berkah, justru diwarnai dengan dugaan pungutan liar, kejanggalan proyek, dan ancaman warga kehilangan akses air.

 Kekecewaan warga memuncak setelah oknum RT, sebut saja U dan A, meminta setiap kepala keluarga membayar Rp300.000 untuk mendapatkan akses air dari sumur bor. "Kami dijanjikan sumur bor gratis, tapi kenyataannya kami dimintai uang Rp300.000 per KK. Kalau tidak bayar, meter air kami tidak akan dipasang," ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (7/8/2024) di rumahnya.

Tidak hanya biaya pemasangan, warga juga diminta lagi membayar "iuran makan" Rp25.000 untuk tiga orang pekerja sumur bor. S, salah satu warga, mengungkap kejanggalan lain, yaitu pembelian pipa oleh warga secara mandiri, padahal seharusnya sudah termasuk dalam anggaran proyek yang mencapai Rp 527.209.000.

 

Parahnya, meter air dipasang di halaman rumah warga yang tidak menginginkan pemasangan. “Ini jelas akal-akalan mereka untuk segera melakukan opname," ungkap tokoh masyarakat setempat.

 

Proyek pembangunan sumur bor terancam menjadi proyek gagal akibat berbagai kejanggalan dan dugaan korupsi. Warga yang geram mengancam akan melaporkan kasus ini kepada aparat penegak hukum. "Kalau memang sumur bor ini gratis, dan uang kami tidak dikembalikan, kami akan laporkan ke aparat penegak hukum," tegas warga.

 Saat dikonfirmasi, "U", panitia pengeboran, menyampaikan bahwa permintaan uang Rp 300.000 merupakan inisiatif mereka bersama Kadus dan RT karena "kalau tidak kami minta, maka dana tidak cukup sampai kerumah warga". Tutur U di acara peresmian sumur bor. 

Sementara dalam edaran pemerintah, tidak ada penjelasan atau sosialisasi, apa bila kurang maka, harus minta kepada masyarakat untuk mengeluarkan dana lagi.

 Awak media bertanya apakah dana yang digelontorkan sebesar Rp 527.209.000 tidak cukup. U menjawab bahwa kontraktor mengatakan dana tidak cukup, sehingga mereka mengambil inisiatif meminta uang kepada warga sebesar Rp.300.000./KK.

 "U" juga menambahkan bahwa tukang bor mengatakan mereka dikasi makan disetiap pengeboran dan, dan mereka mengumumkan di masjid untuk memintakan uang sebesar Rp.25'000 ribu untuk membelikan makanan, namun tidak semua masyarakat yang memberi.

 Awak media juga mendapat informasi lain yang didapat dari salah satu warga sekitar menyebutkan, bahwa warga yang tidak sanggup membayar Rp 300.000, meter airnya dibuka kembali. Artinya warga yang tidak membayar tidak akan dipasangkan meter.

 Yang lebih janggal lagi, warga diajari jika ada pemeriksaan, mereka harus mengatakan bahwa mereka sudah membayar. Namun, kenyataannya, meter air tersebut kembali dibuka.

 Awak media mencoba menghubungi pelaksana CV TRIKONiNDO melalui WhatsApp, dan menyampaikan bahwa mereka hanya punya tugas untuk menyelesaikan panjang 1600 m pipa atau 1 kilo 600m. Itu untuk pengadaan 80 KK namun pada kenyataannya yang butuh 110 KK. Sehingga itu semua inisiatif RT, saya tidak ikut campur,jelas LH.melaliu via telpon WhatsApp.

 

Tapi seharusnya pihak RT harus oprasikan dulu yang 80 KK it. Yang menjadi konplik adalah ada yang disuruh bayar ada yang tidak.

 Warga Dusun Kebon Nyiur yang dirugikan, menuntut transparansi penggunaan dana iuran dan berharap pihak terkait memberikan penjelasan. Mereka berharap keberadaan sumur bor dapat memberikan manfaat jangka panjang, tanpa dibebani oleh iuran yang membebani.

 Warga berharap pihak berwenang segera turun tangan untuk menyelidiki kasus ini dan memastikan proyek tersebut tidak merugikan masyarakat. Kejelasan penggunaan dana iuran, penyelidikan dugaan korupsi, dan kejelasan peran oknum RT dalam proyek sumur bor menjadi tuntutan utama warga Dusun Kebon Nyiur. Mereka berharap keadilan ditegakkan dan proyek sumur bor dapat benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.

 Mn

Komentar Anda

Berita Terkini