Policewatch-Lombok Tengah
Siapa sangka, di balik kesibukan sebagai anggota Panwaslu Lombok Tengah, Salman menyimpan bakat terpendam sebagai penjahit handal. Berawal dari sekadar mengamati sang istri, Ani, yang merupakan alumni IAIN (sekarang UIN) Mataram tahun 2010, Salman kini sukses menjalankan bisnis jahit rumahan di Dusun Bunut Baok, Kecamatan Praya, Lombok Tengah.
Salman, yang tak pernah belajar menjahit secara formal, hanya mengandalkan ketekunan dan keberanian untuk meniru sang istri yang memulai kursus menjahit pada tahun 2013. Kini, ia telah mampu menghasilkan berbagai macam pesanan, mulai dari baju, celana, hingga seragam sekolah dan olahraga.
"Awalnya saya hanya melihat istri menjahit, lama-lama saya tertarik dan mencoba. Alhamdulillah, sekarang sudah bisa menjahit berbagai macam pakaian," ujar Salman dengan senyum bangga.
Ani, sang istri, menambahkan bahwa bisnis jahit mereka kini telah mencapai omset ratusan juta rupiah per tahun. Mereka menerima berbagai pesanan, terutama seragam sekolah dan olahraga, yang menjadi sumber penghasilan utama mereka.
"Alhamdulillah, bisnis jahit ini menjadi sumber penghasilan tambahan bagi kami. Kami bersyukur bisa membantu perekonomian keluarga," kata Ani, sembari menunjukkan beberapa contoh hasil jahitan mereka.
Kisah Salman dan Ani membuktikan bahwa kesuksesan tidak selalu datang dari pendidikan formal. Ketekunan, keberanian, dan semangat untuk belajar menjadi kunci utama dalam meraih mimpi. Mereka berdua menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi para ibu rumah tangga yang ingin mengembangkan potensi diri dan menambah penghasilan keluarga. Salman, dengan keahlian jahitnya yang didapat dari ketekunan dan semangat belajar, membuktikan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk meraih kesuksesan, tak peduli latar belakang pendidikannya.
Nurman MPW