POLICEWATCH.NEWS –LAHAT
Sebuah insiden penangkapan yang diduga terkait praktik money politic dalam proses pemilu memunculkan berbagai kejanggalan. Penangkapan ini dilakukan oleh seorang staf Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam), Dona, yang mengaku sebagai Panitia Pengawas Kelurahan/Desa (PKD). Namun, informasi kemudian terungkap bahwa PKD resmi untuk wilayah Kota Baru adalah Eko Natius, bukan Dona.
Kejadian bermula ketika Dona mengklaim telah menangkap seseorang yang diduga terlibat praktik money politic dengan barang bukti berupa amplop berisi uang. Namun, tersangka mengaku bahwa uang dalam amplop tersebut adalah honor transport untuk saksi dalam kegiatan pemilu, bukan uang untuk tujuan politik transaksional.
Keterangan ini kemudian memicu tanda tanya besar. Amplop yang sebelumnya disebut sebagai honor transport saksi berubah dalam laporan menjadi barang bukti money politic. Publik mulai mempertanyakan kredibilitas tindakan penangkapan tersebut, mengingat Dona sendiri tidak memiliki kewenangan formal sebagai PKD.
Mirisnya lagi, diduga jumlah amplop yang disita dan yang dilaporkan tidak sesuai jumlah nya alias berkurang.
Insiden ini menyoroti pentingnya prosedur yang sesuai aturan dalam mengatasi kasus-kasus sensitif seperti money politic. Kesalahan dalam penanganan tidak hanya merugikan pihak-pihak yang terlibat, tetapi juga dapat mencederai kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemilu yang jujur dan adil.
Menanggapi hal tersebut Sudarman Ketua tim pemenangan Paslon 02 Bursah Zarnubi - Widia Ningsih (BZ WIN) yang disampaikan Sekretaris Tim Pemenangan Ahmad Syahri Kurnianto SH menyampaikan segala bentuk intimidasi yang di lakukan oleh penyelenggara maupun oleh oknum-oknum yang mendompleng yang mengatasnamakan penyelengara, Karena itu yang di lakukannya , meruntuhkan reputasi penyelenggara. Minggu (24/11/2024)
Penangkapan ini dilakukan oleh seorang staf Panwascam Dona, yang mengaku sebagai Panitia Pengawas Kelurahan/Desa (PKD). Namun, informasi yang kami dapat bahwa PKD resmi untuk wilayah Kota Baru adalah Husni dengan nama lengkap Eko Natius bukan Dona.
"Terkait hal tersebut kita akan melakukan upaya hukum ke Polres Lahat untuk melaporkan dugaan tindak pidana yang dilakukan", tutur Mas Ayi.
Jurnalis: Bambang MD