Policewatch-Kalteng.
Desa Hampatung, Km 1 Trans Kalimantan, Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah, tengah diselimuti misteri kematian Fajri. Sejak ditemukan meninggal dunia pada tanggal 21 Oktober 2024 pukul 05.40 WIB, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian. Media Police Watch (MPW) edisi cetak 2 November 2024 telah memberitakan kasus ini, menyoroti kejanggalan dan tuntutan keadilan dari keluarga korban.
Kronologi kejadian bermula pada tanggal 20 Oktober 2024 malam, sekitar pukul 18.30 WIB. Seorang teman Fajri, yang hanya diketahui berinisial Tns, menjemput Fajri untuk pergi keluar. Sekitar pukul 19.00 WIB, Fajri sempat pulang sebentar untuk mengambil ponselnya. Namun, keesokan harinya, jasad Fajri ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Adn, orang tua Fajri, mengungkapkan kesedihan mendalamnya kepada MPW. "Jasad Fajri ditemukan hanya mengenakan celana pendek, tanpa pakaian atas, dan terdapat luka sayatan di tubuhnya," kata Adn. Kondisi tersebut semakin memperkuat dugaan adanya tindak kekerasan yang menyebabkan kematian Fajri.
Keluarga Fajri mendesak aparat kepolisian, khususnya Polres Kapuas, Polsek Barimba, Polda Kalteng, dan Polri secara umum untuk segera mengungkap pelaku dan motif di balik kematian tragis ini. "Besar harapan kami agar kasus ini segera tuntas dan memberikan keadilan," tegas Adn.
Keluarga berharap agar penyelidikan dilakukan secara menyeluruh dan transparan, sehingga pelaku dapat diproses sesuai hukum yang berlaku. Tim investigasi Policewatch akan terus mengikuti perkembangan kasus ini dan memberikan informasi terbaru kepada publik. Misteri kematian Fajri menjadi sorotan dan keprihatinan masyarakat, menuntut keadilan dan pengungkapan kebenaran atas kasus ini.
Team
Kasusnya udah sebulan lebih, tapi masih belum ada tsk. Yang menjemput pada saat kejadian apakah sudah diperiksa? Siapa yang bersama korban pada saat kejadian? Hasil outopsi apakah tidak ada sidik jari pelaku?