Asisten Afdeling PTPN IV Blokir Wartawan, Dugaan Penyimpangan Anggaran Pemeliharaan Sawit Menguat

/ 23 Januari 2025 / 1/23/2025 04:44:00 PM

 



Policewatch-Simalungun,- Kondisi memprihatinkan terungkap di Afdeling 4 PTPN IV Regional II Unit Kebun Gunung Bayu, Simalungun.  Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) sawit di areal tersebut dibiarkan tidak terawat, ditumbuhi gulma, dan terabaikan perawatannya sesuai SOP.  Kondisi ini memicu pertanyaan besar terkait pengelolaan anggaran pemeliharaan.

Upaya konfirmasi awak media kepada Asisten Afdeling 4, Heru, justru berbuah kekecewaan.  Setelah mengirimkan video bukti kondisi TBM yang memprihatinkan melalui WhatsApp, Heru bukannya memberikan klarifikasi, melainkan langsung memblokir kontak wartawan.  Sikap ini bertolak belakang dengan nilai-nilai AKHLAK BUMN yang selama ini digaungkan.

Ketidaktransparanan semakin kentara ketika konfirmasi serupa dilayangkan kepada Asisten Kepala (Askep), Herry Wahyudi.  Ia memilih bungkam dan tidak memberikan tanggapan.  Kompaknya sikap Heru dan Herry memicu dugaan kuat adanya penyimpangan anggaran pemeliharaan TBM.  Aset negara yang merupakan penyumbang devisa terbesar ini diduga dikorbankan demi kepentingan oknum tertentu.

Ironisnya, informasi dari seorang karyawan kebun mengungkapkan bahwa pemeliharaan TBM justru dilakukan oleh karyawan kebun, bukan vendor pemenang tender.  "Tidak pernah ada pekerja lain di kebun ini selain karyawan, yang kerjakan pemeliharaan tanaman pun karyawan, tidak pernah ada anggota vendor, karyawan semua yang mengerjakan," ujar karyawan tersebut.  Pernyataan ini semakin memperkuat dugaan adanya penyelewengan anggaran.

Sikap menutup-nutupi dari pihak manajemen PTPN IV Gunung Bayu justru menimbulkan kecurigaan dan pertanyaan publik.  Apakah ada upaya untuk menyembunyikan praktik penyimpangan anggaran yang merugikan negara?  Ketidaktransparanan ini  harus segera diusut tuntas oleh pihak berwenang untuk memastikan pengelolaan aset negara berjalan sesuai aturan dan tidak merugikan kepentingan umum.  Peran awak media dalam mengawasi aset BUMN seharusnya dihargai, bukan dihambat dengan pemblokiran dan sikap bungkam.

Jurnalis
 AS
Komentar Anda

Berita Terkini