"BPD Batu Jangkih: Teladan Transparansi, BPD Bunut Baok Dipertanyakan!" Warga Ungkap Kecewaannya.

/ 12 Januari 2025 / 1/12/2025 09:25:00 AM

.


 

Policewatch-Lombok Tengah

Kasus dugaan penyimpangan Dana Desa (DD) di Desa Batu Jangkih, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah,  tidak hanya menyoroti konflik antara BPD dan Kades setempat, tetapi juga membuka mata warga desa lain, termasuk M. Nurman dari Desa Bunut Baok, Kecamatan Praya Seperti dikutip dalam pemberitaan media ntbupdate com 12/01/2025

 Nurman secara terbuka mengapresiasi keberanian BPD Batu Jangkih yang  meminta audit  DD 2024 atas dugaan proyek yang belum selesai.  Sikap proaktif BPD Batu Jangkih ini  berbanding terbalik dengan  kinerja BPD di desanya sendiri.

 Nurman mengungkapkan kekecewaannya terhadap  kurang transparannya BPD Bunut Baok dalam pengelolaan DD.  Ia  mengingatkan  kasus Batu Jangkih sebagai  pelajaran berharga tentang pentingnya pengawasan yang ketat dan  transparansi dalam penggunaan dana desa.  "Di Batu Jangkih, BPD-nya berani bertindak.  Di sini (Bunut Baok),  kami  ragu  ada  keberanian  untuk  melakukan  hal  yang  sama,"  ujar Nurman.

 Nurman  menambahkan  bahwa  ketidakjelasan  dalam  penggunaan  DD  di  desanya  menimbulkan  kecurigaan  di  kalangan  warga.  Ia  mengingatkan  potensi  "kongkalikong"  antara  oknum  BPD  dan  Kades,  seperti  yang  dicurigai  terjadi  di  beberapa  desa  lain. 

 Nurman  mengajak  warga  Bunut  Baok  untuk  lebih  proaktif  dalam  memantau  penggunaan  DD  dan  menuntut  transparansi  dari  pemerintah  desa.

Kasus Batu Jangkih  menjadi  refleksi  bagi  pemerintah  daerah  Lombok  Tengah  untuk  memperkuat  pengawasan  dan  menciptakan  sistem  pengelolaan  dana  desa  yang  lebih  transparan  dan  akuntabel.  Desakan  audit  di  Desa  Batu  Jangkih  juga  menjadi  momentum  bagi  desa-desa  lain  untuk  memperbaiki  kinerja  dan  meningkatkan  kepercayaan  masyarakat.  Peran  BPD  sebagai  representasi  warga  dalam  mengawasi  penggunaan  dana  desa  sangat  krusial  untuk  mencegah  potensi  penyimpangan  dan  memastikan  pembangunan  yang  berkelanjutan.


Komentar Anda

Berita Terkini