Policewatch-Simalungun
Keluarga Suwandi Nainggolan (45), seorang warga Nagori Silakkidir, Kecamatan Hutabayu Raja, Kabupaten Simalungun, menyampaikan kekecewaan mendalam terhadap pelayanan medis di Rumah Sakit PT. Prima Medica Nusantara Balimbingan. Kekecewaan ini muncul setelah Suwandi mengalami kecelakaan lalu lintas di jalan umum Hutabayu Raja - Pematang Siantar beberapa waktu lalu.
Setelah kecelakaan, Suwandi dibawa ke RS Prima Medica untuk mendapatkan perawatan. Namun, alih-alih mendapatkan penanganan yang semestinya, Suwandi justru mengalami masalah serius akibat kelalaian tim medis.
Menurut keterangan keluarga, dokter yang menangani Suwandi tidak mengangkat besi yang tertancap di kaki korban, melainkan langsung menjahit luka tanpa melakukan tindakan yang tepat. Akibatnya, kaki kiri Suwandi mengalami pembengkakan dan bernanah beberapa hari setelah perawatan.
"Setelah kecelakaan, saya langsung dibawa ke RS Prima Medica. Namun, saya sangat kecewa dengan penanganan dokter di sana. Sepertinya setelah dibersihkan, mereka langsung menjahit kaki saya tanpa mengeluarkan besi yang tertancap," ungkap Suwandi. Ia menambahkan bahwa setelah merasakan sakit yang luar biasa, mereka memanggil bidan desa untuk memeriksa kondisinya. Bidan desa kemudian menyarankan agar Suwandi dirawat kembali di rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Setelah melakukan rontgen di RS Vita Insani, dokter di sana memastikan bahwa ada benda asing, berupa besi berukuran sekitar 10 cm, yang tertancap di kaki Suwandi. Keluarga Suwandi merasa sangat kecewa, terutama karena mereka telah membayar biaya perawatan sebesar 1,5 juta rupiah di RS Prima Medica, namun tidak mendapatkan perawatan yang layak.
"Ini adalah tindakan yang sangat tidak profesional. Kami berharap pihak rumah sakit bertanggung jawab atas tindakan dokter yang mengabaikan keselamatan pasien. Kami ingin uang kami dikembalikan," tegas keluarga korban dengan air mata haru.
Hingga berita ini dirilis, pihak RS Prima Medica Nusantara Balimbingan belum memberikan tanggapan resmi mengenai insiden ini.
AS