Policewatch-Simalungun
Ratusan hektar tanaman kelapa sawit belum menghasilkan (TBM) di PTPN IV Regional II, Kebun Unit Balimbingan, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, terlantar dan memprihatinkan. Kondisi kebun yang menyerupai hutan belantara ini menimbulkan dugaan penyelewengan anggaran pemeliharaan.
Amatan di lokasi menunjukkan proses pemeliharaan yang sangat minim. Kemis piringan (pembersihan sekeliling pohon sawit) yang seharusnya dilakukan secara manual, tidak terlaksana. Akibatnya, semak belukar dan gulma tumbuh subur, menutupi tanaman sawit muda. Proses dongkel anak kayuan (DAK) juga tidak terlihat, sehingga tanaman sawit terhimpit oleh tumbuhan liar. Pemberian tangkos (pupuk organik) yang seharusnya diberikan untuk menyuburkan tanah juga tidak ditemukan. Kondisi ini menyebabkan banyak tanaman sawit menunjukkan gejala menguning akibat kekurangan perawatan.
Seorang pensiunan karyawan kebun mengungkapkan keprihatinannya. Ia menceritakan bahwa kondisi kebun semakin memburuk, bahkan lebih parah di bagian dalam kebun.
Upaya konfirmasi kepada Asisten Kepala Kebun, Johanes Saragih, melalui pesan WhatsApp yang disertai foto dan video bukti kondisi kebun, tidak membuahkan hasil. Akun WhatsApp awak media diduga diblokir. Hal serupa terjadi saat konfirmasi kepada Manajer Kebun Unit Balimbingan, Cholik Lubis, yang memilih bungkam.
Kondisi TBM yang terlantar ini jelas merugikan PTPN IV. Dugaan korupsi anggaran pemeliharaan semakin menguat. Kementerian BUMN diharapkan segera menurunkan tim audit untuk menyelidiki penggunaan anggaran pemeliharaan di PTPN IV Kebun Unit Balimbingan dan menindak tegas pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kelalaian ini.
(A.S)
