Policewatch-Simalungun
Baru sebulan selesai dikerjakan, proyek drainase pada peningkatan struktur Jalan Provinsi ruas Tanah Jawa-BTS Asahan di Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, sudah mengalami kerusakan parah. Beberapa bagian saluran drainase retak dan ambruk, diduga akibat pengerjaan yang tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Pantauan di lokasi menunjukkan saluran drainase sepanjang kurang lebih 20 meter mengalami keruntuhan pada sisi penyangganya. Diduga, proyek tersebut tidak memiliki pondasi yang memadai. Proyek senilai Rp 9.484.780.000,00 yang bersumber dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-TR) Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2024 ini dikerjakan oleh PT Anugerah Nyata Perkasa (kontrak no. 602/1755/UPTD-PUTR-PS/KPA/VIII/2024) dengan waktu pelaksanaan 110 hari. PT Astadipati Duta Harindo CV. Balakosa Konsultan bertindak sebagai konsultan supervisi.
Masyarakat setempat mendesak agar pembangunan infrastruktur jalan dikerjakan secara lebih profesional untuk mencegah kejadian serupa terulang. Drainase yang berfungsi vital dalam pengendalian banjir di wilayah tersebut, kini justru menjadi sumber masalah.
Upaya konfirmasi kepada Kepala Dinas PU-TR Provinsi Sumatera Utara hingga saat ini belum membuahkan hasil. Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Komisi D Fraksi PDI-Perjuangan, Mangapul Purba, SE, menanggapi singkat melalui pesan WhatsApp terkait foto dan video kerusakan drainase yang dikirimkan: "Semalam sudah dijadwal di Komisi D, kebetulan Ketua Komisi TJS."
AS