Policewatch-Simalungun.
Tanggul Sungai Tongguran 3 di Kelurahan Hutabayu, Kecamatan Hutabay Raja, Kabupaten Simalungun, jebol sepanjang kurang lebih 15 meter. Kejadian yang bermula sejak Sabtu (22/2/2025) ini semakin parah setelah hujan deras beberapa hari terakhir meningkatkan debit air sungai. Kerusakan tanggul ini mengancam ribuan hektare lahan pertanian padi di tiga nagori: Silakkidir, Maligas, dan Maligas 1.
Wanjos Simbolon, seorang petani dari Desa Silakkidir, mengungkapkan kekhawatirannya akan gagal panen dan potensi alih fungsi lahan jika perbaikan tanggul tidak segera dilakukan. Ia berharap pemerintah Kabupaten Simalungun segera bertindak untuk mencegah krisis pangan, mengingat dukungan pemerintah pusat terhadap ketahanan pangan nasional. "Kami sangat khawatir jika kerusakan ini terus berlanjut. Ribuan hektare lahan pertanian padi bisa rusak semua," ujarnya.
Menanggapi hal ini, Bona Uli Rajagukguk, SH, anggota DPRD Kabupaten Simalungun sekaligus Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Gerindra, menyatakan akan segera berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk melakukan perbaikan. "Kita akan segera menyampaikan hal ini kepada pemerintah kabupaten Simalungun agar secepatnya dilakukan perbaikan. Presiden Republik Indonesia sangat mendukung ketahanan pangan, jadi ini harus segera ditangani," tegasnya. Ia menambahkan bahwa koordinasi dengan pemerintah dan dinas terkait akan segera dilakukan untuk penanggulangan masalah ini.
AS