POLICEWATCH-MATARAM
12/03/ 2025 – Empat orang, termasuk seorang petinggi dan tiga anggota Ormas Garda Lombok, ditahan polisi. Namun, Ketua Divisi Hukum Garda Lombok, M. Shaufi, S.H., M.H., membantah keras pemberitaan yang mengaitkan penahanan tersebut dengan aksi premanisme atau penagihan utang (debt collector). Shaufi menegaskan bahwa kasus ini bermula dari dugaan pelecehan dan perselingkuhan yang melibatkan istri Sekjen Garda Lombok dan seorang pejabat Panwascam Batukliang.
"Anggota kami bertindak membela kehormatan keluarga Sekjen kami," jelas Shaufi. "Ada dugaan kuat istri Sekjen kami diajak berselingkuh oleh pejabat tersebut, yang mengetahui status perkawinan wanita itu. Ini murni masalah pribadi, bukan aksi kriminalitas seperti yang diberitakan."
Shaufi menyesalkan pemberitaan yang menurutnya menyesatkan dan menciptakan opini publik yang keliru. Ia menantang media yang menyebut mereka sebagai debt collector untuk membuktikan klaim tersebut dengan fakta. Ia bahkan meminta Kapolres atau Kasat Reskrim untuk memberikan klarifikasi resmi.
"Kami memiliki bukti dan saksi yang mendukung dugaan pelecehan tersebut," tegas Shaufi. "Jika ada media yang tetap bersikeras menyebut ini kasus debt collector atau penarikan kendaraan, kami minta bukti yang kuat. Jika tidak ada, ini jelas merupakan framing yang merugikan."
Shaufi menekankan pentingnya media berpegang pada prinsip jurnalistik, khususnya akurasi dan keseimbangan dalam pemberitaan. Ia mengingatkan bahwa pemberitaan yang tidak berimbang dapat menyebabkan pembunuhan karakter dan berpotensi melanggar Kode Etik Jurnalistik (KEJ), khususnya Pasal 1 dan Pasal 3. Garda Lombok mempertimbangkan langkah hukum jika pemberitaan keliru terus berlanjut.
"Hanya pengadilan yang berhak menentukan bersalah atau tidak," ujar Shaufi. "Kami menuntut keadilan dan transparansi dalam proses hukum. Jika ada unsur provokasi, kami akan menuntutnya secara hukum. Jangan sampai ada yang dihukum hanya karena opini, bukan fakta."
Shaufi meminta semua pihak untuk bersikap objektif dan menunggu keputusan pengadilan. Tim hukum Garda Lombok akan mengawal proses hukum agar berjalan adil dan transparan.
Jurnalis
Mamen