PKBM Ar Royyan , Bantah Tudingan Penyelewengan Dana BOP dan Jelaskan Lokasi Kegiatan Belajar

/ 15 Maret 2025 / 3/15/2025 09:05:00 PM


Policewatch-Lombok Tengah. 

 14 /03/ 2025.Polemik dugaan penyelewengan dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Kesetaraan di Lombok Tengah semakin memanas. Setelah muncul berita mengenai hilangnya jejak PKBM Ar Royyan, lembaga pendidikan ini langsung memberikan sanggahan keras.

Melalui keterangan resminya, PKBM Ar Royyan membantah tudingan bahwa mereka tidak dapat ditemukan.  "Kegiatan belajar paket B dan C saat ini dilaksanakan di asrama yayasan yang menaungi PKBM," terang pihak PKBM.  Mereka menjelaskan bahwa bangunan baru PKBM masih dalam tahap pengerjaan dan papan plang pun sudah terpasang di lokasi bangunan baru.

Menanggapi tudingan menerima dana BOP yang fantastis, PKBM Ar Royyan menegaskan bahwa penerimaan dana BOP selalu disesuaikan dengan jumlah peserta didik yang terverifikasi di Dapodik.  "Penggunaan anggaran tentu sesuai SOP dan setiap semester ada pelaporan," jelas pihak PKBM.

Mereka menegaskan, "Kami tidak mungkin bisa menerima BOP selanjutnya apabila Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) sebelumnya belum selesai."

Lebih lanjut, PKBM Ar Royyan mengungkapkan bahwa sebagian besar peserta didik mereka merupakan santri pindahan dari Temboro yang berjumlah sekitar 270 orang.  Santri putri ditempatkan di asrama Yayasan Ittihadul Ikhlas, sedangkan santri putra berada di lokasi bangunan baru pondok songkar.

Menjelang bulan suci Ramadhan, pihak PKBM Ar Royyan menyerukan sikap saling merangkul dan saling mengingatkan dalam berinteraksi.  "Jika ada yang tidak tepat, maka ingatkanlah, dan jika ada yang baik, maka dukunglah,"  ujar pihak PKBM.

Namun, di tempat berbeda,  tokoh setempat  mengungkapkan keraguan terhadap penjelasan PKBM Ar Royyan.  "Pertanyaannya adalah, apakah benar Yayasan Ittihadul Ikhlas yang sejatinya untuk menampung anak yatim,  digunakan untuk kegiatan PKBM?  Ada potensi meraup keuntungan dan kepentingan," ujar tokoh yang enggan disebutkan namanya.

Ia mengungkapkan dugaan bahwa Yayasan Ittihadul Ikhlas mendapatkan keuntungan dari kegiatan PKBM Ar Royyan,  baik dari sewa gedung maupun dana BOP yang diterima PKBM.

Tokoh ini juga mempertanyakan kronologis perpindahan kegiatan PKBM Ar Royyan dari pondok Songkar ke Yayasan Ittihadul Ikhlas.  "Sebenarnya PKBM Ar Royyan akan berkegiatan di pondok Songkar, tapi ada pro kontra warga sehingga mereka pergi,"  ungkapnya.  "Entah apa MOU-nya dengan Yayasan Ittihadul Ikhlas sehingga mereka bisa memanfaatkan gedung bangunan untuk mengasramakan santri  Tambora,  sehingga fungsi utamanya untuk kepentingan anak yatim diabaikan."

Pertanyaan pun muncul, di bawah yayasan apa PKBM Ar Royyan bernaung?  Dimana pusat kegiatannya? "Kalau di panti asuhan kan tidak elok karena bukan peruntukannya,"  tandas tokoh tersebut.

Lembaga Perjuangan Rakyat BARINDO, yang sebelumnya melaporkan PKBM Ar Royyan, menyatakan akan terus memantau dan mengawal kasus ini.  "Kami akan melihat bagaimana respon pihak berwenang terhadap klarifikasi yang diberikan oleh PKBM Ar Royyan," tegas Heri Mawardi, Ketua Lembaga Perjuangan Rakyat BARINDO.

Kasus dugaan penyelewengan dana BOP di Lombok Tengah kini memasuki babak baru.  Klarifikasi dari PKBM Ar Royyan justru menimbulkan pertanyaan baru, apakah klaim mereka dapat dipertanggungjawabkan dan apakah investigasi akan dilanjutkan.  Pertanyaan terkait dugaan pemanfaatan yayasan anak yatim juga menjadi sorotan publik dan membutuhkan penyelidikan lebih lanjut dari pihak berwenang.

Jurnalis:

Mamen

Komentar Anda

Berita Terkini