Policewatch-Batu Kliang Utara
8/4/2025..Dusun Bulan Salak, Desa Aik Berik, mengalami perubahan yang menakjubkan. Di tengah janji politik yang seringkali terlupakan, warga bersatu padu menunjukkan semangat gotong royong yang tak terbendung. Mereka berani beraksi, menghidupi harapan mereka sendiri dengan membangun jalan baru yang menghubungkan Dusun Bulan Salak menuju Dusun Montong Are. Kisah ini bukan hanya tentang pembangunan infrastruktur, tapi juga tentang kepedulian, kebersamaan, dan semangat yang tak kunjung padam untuk menghidupi cita-cita bersama.
Warga Dusun Bulan Salak, Desa Aik Berik, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, menorehkan sejarah baru dengan menandatangani surat pernyataan hibah tanah untuk pembangunan jalan sepanjang 500 meter dan lebar 4 meter yang menghubungkan Dusun Bulan Salak dan Dusun Montong Are. Pembangunan jalan yang dimulai pada Sabtu, 5 April 2025, ini merupakan wujud nyata semangat gotong royong warga yang luar biasa, dilakukan secara swadaya karena janji pemerintah yang tak kunjung terealisasi. Pada tanggal 8 April 2025, para pemilik lahan, diantaranya H. Mursidi, Pardi, Muhdin, dan Mahar, secara resmi menyerahkan tanah mereka. Langkah ini sekaligus menjadi simbol harapan baru bagi masyarakat yang selama ini kesulitan akses jalan, terutama untuk jalur pemakaman dan akses petani Dusun Montong Are.
Namun, di balik semangat gotong royong tersebut, tersimpan kekecewaan mendalam terhadap janji politik yang tak kunjung ditepati. Ketua Umum Laskar Rinjani, Hartono, menegaskan bahwa pembangunan jalan ini dilakukan karena jenuh menantikan janji pemerintah, dan setelah jalan selesai, pemuda dan masyarakat akan menuntut janji-janji tersebut. Jalan baru ini diharapkan menjadi simbol kebersamaan dan langkah awal peningkatan kesejahteraan, sekaligus menjadi pengingat bagi pemerintah akan pentingnya memenuhi janji politik kepada masyarakat.
Pembuatan jalan baru yang dikerjakan secara swadaya ini terjadi pada hari Sabtu, 5 April 2025. Ratusan warga dari Gubuk Kopang Montong Are, Montong Tanggak, dan Bulan Salak, Pemotoh Tengah, bersama-sama mengerjakan jalan dengan lebar 4 meter dan panjang sekitar 500 meter.
"Pembuatan jalan ini dilakukan tanpa ada biaya dari pemerintah," ujar Ketua Umum Laskar Rinjani, Hartono, yang hadir dalam kegiatan ini. "Kami mengerjakannya dengan swadaya karena kami jenuh menantikan janji-janji dari pemerintah."
Hartono menjelaskan bahwa pembuatan jalan ini sangat penting untuk membuka akses bagi masyarakat Dusun Montong Are. Jalan ini diharapkan menjadi jalur pemakaman dan akses keluar masuk bagi para petani.
"Selama ini, masyarakat Montong Are kesulitan untuk mengakses jalan, terutama saat ada warga yang meninggal. Mereka harus menempuh jalan yang jauh dan terjal," ujar Hartono.
Pembangunan jalan ini juga mendapat dukungan dari pemilik tanah, seperti H Mursidi, Pardi, Muhdin, dan Mahar. H Mursidi, salah satu pemilik tanah, mengungkapkan rasa ikhlasnya dalam menyumbangkan tanahnya.
"Supaya bisa mensejahterakan ekonomi masyarakat kedepan," ujar H Mursidi. "Saya ikhlas menyumbangkan tanah karena akan meningkatkan harga tanah yang awalnya Rp2 juta. Setelah jalan ini jadi, harganya bisa menjadi Rp10 juta."
Warga Dusun Tambing Kekek juga menyambut antusias pembangunan jalan ini. "Akses jalan ini akan memudahkan anak-anak kami yang berangkat sekolah," ujar Muzakir, Ketua Umum Laskar Rinjani.
Jurnalis
LR/MN