Policewatch-Lombok Utara.
Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara (KLU), Ny. Heny Fitriani, menyuarakan keprihatinan mendalam atas rendahnya minat baca di Lombok Utara. Dalam acara bedah buku dan peringatan Hari Kartini, Senin (21/4), ia mengungkapkan fakta mengejutkan: hanya 3% anak di Lombok Utara yang gemar membaca. Kondisi ini mendorongnya untuk menggagas program "Aksi Adil Membaca" atau "Fair Act Reading".
Program ini menekankan pentingnya keseimbangan antara penggunaan gawai dan waktu membaca. Ny. Heny, seorang akademisi dan penulis produktif dengan sembilan gelar akademik dan 12 buku terbitan, mengajak masyarakat untuk menerapkan prinsip "adil" dalam memanfaatkan waktu. "Jika menonton televisi 5 menit, luangkan juga 5 menit untuk membaca. Begitu pula dengan penggunaan media sosial," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa membaca bukan hanya sekadar menambah wawasan, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan otak dan fisik. Kebiasaan membaca, bahkan hanya 2-3 halaman sebelum tidur atau mandi, dapat mencegah kepikunan dan meningkatkan metabolisme. Ny. Heny juga menekankan peran keluarga dalam menumbuhkan minat baca anak sejak dini. "Keteladanan dari orang tua sangat penting," tegasnya.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Ny. Heny telah menyumbangkan 12 bukunya ke Dinas Perpustakaan Lombok Utara dan juga menyediakan akses digital melalui Perpusnas.go.id. Ia berencana menerbitkan lima buku lagi hingga pertengahan tahun ini, termasuk buku khusus tentang pariwisata Lombok Utara. Inisiatif Ny. Heny diharapkan dapat menjadi pemicu semangat membaca dan meningkatkan literasi di Lombok Utara.
M Hasbi