Red,policewatch.news,Kalbar,- Peredaran Oli palsu yang terjadi di wilayah Kalimantan Barat sangat meresahkan dan merugikan masyarakat selaku pengguna oli bagi kebutuhan kendaraan yang di gunakan oleh masyarakat umum.
Bukan hanya masyarakat yang di rugikan tetapi pemerintah juga sangat di rugikan terlebih lagi PERTAMINA selaku BUMN yang berkaitan langsung dengan permasalahan peredaran oli palsu ini dan menjadi pertanyaan di masyarakat mengapa pihak PERTAMINA lamban merespon hal ini ?
Dari keterangan wakil gubernur Kalimantan Barat Krisantus Kurniawan saat di temui oleh awak media di sela kegiatan IMI Award di hotel Alimore Kubu Raya, bahwa beliau sudah mendapatkan empat kaleng atau sample sebagai bukti dari adanya peredaran oli palsu tersebut.
Beliau sangat menyayangkan mengapa PERTAMINA tidak segera melakukan langkah langkah hukum sesuai aturan yang berlaku agar para pelaku yang berada di balik kasus dugaan beredarnya oli palsu ini segera di proses hukum dan masyarakat juga merasa aman dan nyaman dalam menggunakan oli bagi kebutuhan kendaraan.
Pada tempat yang sama Anggota DPR RI dari dapil Kalimantan Barat H. Juliansyah juga menyampaikan rasa prihatin beliau atas beredarnya oli palsu di pasaran yang sangat merugikan negara serta masyarakat pada khususnya.
Beliau juga sependapat dengan pernyataan wakil gubernur bahwa aparat penegak hukum harus segera melakukan langkah langkah konkret agar kasus ini segera di lakukan penindakan secara prosedural.
Di hubungi secara terpisah , Mis Suryadi selaku Kaperwil Kalimantan Barat Media Police Watch dan juga sebagai ketua DPK LIDIK KRIMSUS RI Kabupaten Kubu Raya sangat menyayangkan lamban nya pihak PERTAMINA merespon hal hal seperti ini.
Ada sesuatu yang aneh ketika wakil gubernur sudah memiliki sample empat kaleng oli yang di duga palsu tetapi dari PERTAMINA hanya diam seakan akan fungsi pengawasan tidak bekerja serius dalam hal maraknya peredaran oli palsu di wilayah Kalimantan Barat.
Di duga transaksi yang telah di lakukan di perkirakan sudah mencapai 85 milyar dalam beberapa bulan terakhir berarti sangat besar sekali volume peredaran oli palsu tersebut??
Mis Suryadi juga mempertanyakan fungsi pengawasan dari Bea Cukai pelabuhan Pontianak kok bisa dengan mudah lolosnya oli palsu tersebut ??
Sindikat ini pasti mempunyai gudang penyimpanan, maka tidak susah melacak keberadaan penyimpanan oli palsu ini dan lakukan sidak secara akurat ke semua bengkel bengkel kendaraan di wilayah Kalimantan Barat pasti akan mudah mengetahui siapa aktor di balik beredarnya oli palsu ini kata Mis Suryadi.
Pemerintah dan aparat penegak hukum harus betul betul melakukan fungsi pengawasan secara akurat dan penuh tanggung jawab, jangan sampai lolos dan leluasa nya mafia mafia melakukan praktek kejahatan seperti ini dan berpotensi pada peredaran ilegal barang barang komoditas yang lain yang di konsumsi oleh masyarakat maka hal ini sangat merugikan dan menghancurkan kehidupan masyarakat serta merusak harkat dan martabat bangsa secara umum.
Dugaan saya kasus ini pasti ada indikasi main mata antara pelaku dan oknum pemangku kepentingan dan hal ini harus kita awasi bersama sama.
Mana mungkin para pelaku penyelundupan mau ambil resiko kalau tidak ada sinyal sinyal kompromi dengan para pemangku kepentingan , di sinilah pemerintah harus hadir secara nyata menegakan aturan dan meningkatkan fungsi pengawasan.
Kami akan menunggu apa langkah langkah yang akan di lakukan oleh pemerintah dan juga PERTAMINA dalam kasus peredaran oli palsu di Kalimantan Barat.
Kontrol sosial akan terus kami lakukan agar masyarakat tidak di rugikan dan kami juga mengharapkan agar PERTAMINA segera menyampaikan kepada masyarakat merk apa saja oli oli palsu tersebut yang telah beredar di pasaran